Follow kami di google berita

Aniaya Karyawan Junior Karena Merasa Tak Dihargai Sebagai “Senior”

A-News.id, Tanjung Redeb — Terjadi sebuah insiden kekerasan terjadi di BMO 1 Site Binungan perusahaan tambang batu bara, Kampung Pegat Bukur, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kamis (9/11/2023). Terduga pelaku aniaya korban menggunakan sutil atau spatula yang ada di dapur.

Kapolsek Sambaliung, AKP Amin Maulana mengatakan, awalnya setelah karyawan melaksanakan apel di BMO I Site Binungan, pelaku merupakan senior di unit kerja ERG (Emergensi Response Group) menegur korban dengan kata-kata “Black Mamba”, saat itu korban yang merupakan junior (magang) menjawab dengan kata-kata yang membuat pelaku merasa kurang dihargai.

“Menjawab dengan kata-kata “SAYA INI BUKAN BLACK MAMBA TETAPI NEGRO” sambil korban langsung pergi menuju ruang dapur,” ujar AKP Amin melalui pesan whatsapp, Jumat (10/11).

karena pelaku merasa kurang dihargai sebagai senior tiba-tiba pelaku langsung menghampiri korban dan langsung memukul korban menggunakan sutil/spatula yang ada didapur hingga mengenai kepala bagian belakang korban.

“Dan pelaku kembali melakukan pemukulan kearah wajah korban dengan menggunakan tangan kosong mengepal dan mengenai pelipis bagian kiri hingga mengakibatkan luka memar kemudian pelaku,” bebernya.

Selanjutnya pelaku mempiting badan korban hingga terjatuh dilantai. Hal ini membuat korban merasa keberatan dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sambaliung.

“Kemudian pelaku dan barang bukti 1 (satu) buah sutil/spatula diamankan ke Polsek Sambaliung untuk dilakukan proses lebih lanjut,” ungkapnya.

Pelaku dijerat dengan pasal 351 KUHP dengan ancaman pidana penjara 2 tahun 8 bulan.

“Tadi sudah dipertemukan antara kedua belah pihak. Namun, korban tetap enggan untuk berdamai,” tukasnya.

Sementara itu, paman pihak korban, Alfian mengungkapkan bahwa insiden itu terjadi kemarin, (9/11), keponakannya yang baru dua bulan menjalani magang di perusahaan tersebut menjadi korban pemukulan. Pelaku kekerasan masih berada di dalam kepolisian, dan proses hukum sedang berlangsung setelah dilaporkan.

“Saya keberatan dengan kejadian ini, terutama sebagai paman dari korban dan anggota keluarga,” ujar Alfian.

Dia menyatakan bahwa anak keponakannya dianiaya tanpa alasan, mengalami pukulan, tendangan di bagian dagu, dan bahkan diserang dengan menggunakan benda tumpul.

Alfian menjelaskan bahwa korban tidak melawan karena masih merupakan anak-anak. “Kami mengambil foto bekas memar yang terlihat jelas, dan masih ada bekas lebam pada korban,” tambah Alfian.

Dirinya menegaskan bahwa keluarga korban akan terus mengupayakan keadilan dalam perkara ini, dan dia berharap agar insiden serupa tidak terulang lagi. “Kami berharap ada evaluasi menyeluruh terhadap keamanan di tempat kerja dan tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan,” pungkas Alfian.(*yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel