Follow kami di google berita

Akhmed Reza Fachlevi Harap Beasiswa Kaltim Bisa Dilanjutkan Kembali Sebab Banyak Bantu Masyarakat

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. (Dok DPRD Kaltim)
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi. (Dok DPRD Kaltim)

Anews.id,  Samarinda – Akhmed Reza Fachlevi, selaku Ketua Komisi IV DPRD Kaltim memberikan apresiasi terkait langkah Pemprov Kaltim dalam pengadaan program Beasiswa Kaltim. Alasannya, karena banyak efek positif yang ditimbulkan kepada pelajar dan mahasiswa penerima beasiswa tersebut.

Sebagai informasi, peluncuran program Beasiswa Kaltim ini dilakukan sejak tahun 2018 lalu. Beasiswa Kaltim terbukti membantu banyak masyarakat dalam hal biaya pendidikan, baik yang sedang duduk di bangku sekolah atau pun perkuliahan.

Dengan demikian, ia memiliki harapan dan memberikan dukungannya agar program beasiswa ini dapat dilanjutkan. Hal tersebut pun sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Benua Etam.

“Sejak 2019 hingga 2023, lebih dari 175 ribu penerima manfaat beasiswa telah menerima dukungan dari Pemprov Kaltim,” bebernya.

Dengan dukungan penuh, Reza pun berharap agar alokasi anggaran dana untuk Beasiswa Kaltim dapat terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu politisi dari Fraksi Gerindra itu mengungkapkan, anggaran dana yang tersedia saat ini dinilai masih belum cukup dalam memenuhi kebutuhan biaya pendidikan di Kaltim.

“Kami akan terus memberikan dukungan agar jumlah penerima beasiswa dapat ditingkatkan dan besaran beasiswa juga dapat ditingkatkan,” lanjut Reza.

Di sisi lain, beberapa catatan datang dari Reza. Ia berpendapat bahwa masih terdapat kendala pada saat dibukanya pendaftaran secara daring. Apalagi, terhadap masyarakat yang saat ini tinggal di daerah blank spot dan kesulitan dalam hal pengaksesan internet.

Reza menambahkan, seluruh masyarakat harus mendapatkan persebaran informasi yang berkenaan dengan beasiswa secara merata. Masyarakat yang saat ini tinggal di daerah blank spot akan sulit untuk terpapar informasi tersebut jika hanya dipasang melalui media sosial atau situs web secara daring.

“Ketersediaan akses bagi penerima beasiswa perlu diperluas. Tidak semua daerah di Kaltim memiliki akses internet yang memadai. Ini adalah tantangan, dan kami perlu meningkatkan upaya dalam penyebaran informasi,” tutupnya. (Adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel