Follow kami di google berita

39 Tahun PT Beraucoal Berdiri, Jatam Kaltim Sebut Belum Ada Memberikan Manfaat Lebih Kepada Masyarakat

A-news.id, Samarinda – Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang menilai selama 39 tahun PT Beraucoal hingga saat ini belum memberikan dampak yang baik terhadap masyarakat kabupaten Berau.

Ia menuturkan saat ini belum perubahan terhadap kesejahteraan masyarakat yang dilakukan oleh PT Beraucoal yang merupakan anak perusahaan PT Sinar Mas.

“Jadi fakta mengenai kerusakan lingkungan, tingginya tingkat kriminalisasi yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat adat dan masyarakat petani. Dan ini menujukkan keberadaan Beraucoal justru lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya untuk masyarakat,” ungkap Pradarma Rupang saat dihubungi melalui sambungan seluler. Rabu (6/4/2022).

Rupang sapaan karibnya, menambahkan bahwa faktanya di lapangan masih banyak masalah yang belum bisa diselesaikan oleh pihak PT Beraucoal. Salah satunya yakni, tidak bisa lagi mengakses air sungai, yang sebelumnya masih bisa di konsumsi oleh masyarakat.

“Faktanya sekarang aliran sungai itu hanya bisa digunakan untuk mandi dan mencuci, bukan untuk di konsumsi. Namun banyak juga masyarakat yang mengalami iritasi kulit karena tercemarnya air itu,” Tambahnya.

“Dan ingat di usianya PT Beraucoal yang ke 39 Tahun, tidak ada perubahan yang signifikan sejak dia beroperasi kabupaten Berau,” tegasnya.

Disinggung masih banyak void atau lubang tambang konsensi dari PT Beraucoal yang belum tertutup, Rupang menjelaskan di Berau luas bukaan lubang tambang mencapai 146.000,7 Hektar, dan Sebagian besar penyumbang terbesarnya adalah PT Beraucoal.

“Dari data yang kami punya, PT Beraucoal menyumbang 45 lubang tambang dari sejak mereka mendapatkan izin untuk beroperasi,” bebernya.

Kendati itu, Rupang berharap kita berharap kepada Pemerintah dan penegak hukum menjelang berakhirnya kontrak PT Beraucoal pada tahun 2025 nanti. Pemerintah bisa membuka mata kepada masyarakat yang berada di lingkungan tambang agar bisa mengungkapkan kegelisahan mereka terkait banyaknya kasus – kasus yang tidak terselesaikan.(ris)

Bagikan

Subscribe to Our Channel