Follow kami di google berita

Warga Berau Diisukan Terjangkit Mpox, Dinkes Bantah: “Belum Ada Kasus”

A-news.id, Tanjung Redeb — Beberapa hari belakangan, beredar kabar seorang warga di Berau diduga terjangkit penyakit menular cacar monyet alias Monkey Pox (Mpox). Informasi itu tersebar dari pesan WhatsApp, namun tidak menyebutkan secara jelas identitas maupun kondisi warga yang terduga terpapar mpox tersebut.

Dari pesan yang beredar, disebutkan bahwa warga tersebut mengalami beberapa gejala seperti demam dan area wajah yang dipenuhi dengan lepuhan berisi air. Kondisi itu dialami warga tersebut hingga lebih dari satu bulan.

Saat dikonfirmasi awak media, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes Berau), Garna Sudarsono, mengatakan ciri-ciri yang dialami warga tersebut masih termasuk kategori cacar air biasa, bukan merupakan ciri khas penyakit mpox.

Berdasarkan data dan pantauan yang dilakukan Dinkes Berau, hingga saat ini tidak ada warga Berau yang terjangkit penyakit menular dan mematikan tersebut. Pihaknya rutin melakukan pemantauan dan akan segera menindaklanjuti jika ada warga yang terdeteksi mengalami penyakit tersebut.

“Kalau (warga) ini cacar air. Kalau mpox harus dikirim dulu sampelnya (untuk memastikan) dan atas diagnosa dokter,” jelasnya, Rabu (16/10/2024).

Garna menambahkan ciri khas penyakit mpox ialah pasien akan merasakan demam, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot serta mudah kelelahan.

Ruam dimulai sebagai benjolan merah datar dan biasanya terasa nyeri. Benjolan tersebut berubah menjadi lepuh dan berisi nanah. Akhirnya, lepuh tersebut mengeras dan terlepas. Seluruh proses ini dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu. Penderita mpox dapat mengalami luka di mulut, wajah, tangan, kaki, penis, vagina, atau anus.

Namun tidak semua orang yang menderita mpox mengalami semua gejala tersebut. Ada juga yang hanya mengalami beberapa gejala saja.

Mpox bisa menyebar ketika terjadi sentuhan dengan hewan atau orang yang terinfeksi virus. Penularan dari orang ke orang terjadi saat bersentuhan langsung dengan luka, koreng, droplet pernapasan, atau cairan mulut orang yang terinfeksi, biasanya melalui situasi yang dekat dan intim seperti berpelukan, berciuman, atau berhubungan seks.

Penularan dari hewan ke manusia terjadi melalui kulit yang terluka, seperti akibat gigitan atau cakaran, atau melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi cacar (luka) hewan yang terinfeksi.

Selain itu, mpox juga dapat menyebar melalui kontak dengan bahan-bahan yang baru terkontaminasi seperti pakaian, perlengkapan tidur, dan linen lain yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.

“Semoga saja tidak pernah ada yang terjangkit mpox di Berau,” tutupnya. (Marta)

Bagikan

Subscribe to Our Channel