Follow kami di google berita

Untuk Keamanan Penyeberangan, Dermaga di Sisi Limunjan Perlu Diperlebar

A-News.id, Tanjung Redeb – Wacana penutupan Jembatan Sambaliung pada 1 Juni besok sepertinya kembali molor. Sebab pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Kaltim, masih harus menunggu kesiapan penyeberangan alternatif selama penutupan jembatan dilakukan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Perbaikan Jembatan Sambaliung, I Nyoman S mengatakan, ada administrasi yang harus dipenuhi sebelum penyeberangan alternatif difungsikan.

Dikatakannya, Tim dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim-Kaltara masih melakukan pemeriksaan kesiapan baik dermaga maupun LCT yang akan digunakan.

Setelah pemeriksaan Tim BPTD lanjutnya akan menentukan apakah kapal layak operasi atau tidak.

“Izin gerak masih proses. Tapi sebelum izin keluar, ada pemeriksaan kelayakan kapal dari Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Kaltim-Kaltara. Nanti ada rekomendasi. Kalau oke, bisa cepat,” jelasnya, Rabu (31/5/2023).

Dikatakannya, kalaupun penutupan jembatan molor, itu tidak membutuhkan waktu lama.

“Belum bisa kita pastikan. Kalau pun ada molor paling 2 hari. Jadi sebelum LCT belum bisa dimanfaatkan, jembatan masih kita buka. Ini harus siap dulu,” ujarnya.

“Intinya kalau dari pekerjaan sudah siap. Tinggal menunggu kesiapan penyeberangan saja,” imbuhnya.

Sementara itu, Kasi TSDP Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Kaltim-Kaltara, Nixon Mone, menyebutkan bahwa pihaknya masih harus melakukan pemeriksaan terhadap kapal maupun dermaga yang digunakan sebagai penyeberangan alternatif selama Jembatan Sambaliung ditutup.

“Kewenangan kami untuk memastikan kapal layak laut. Secara administrasi kami lakukan pemeriksaan dokumen kapal. Kemudian pemeriksaan alat keselamatan di atas kapal, dan melakukan uji coba untuk memastikan operasinya aman,” jelasnya.

Terkait pemeriksaan dan uji coba ini, ada beberapa hal yang perlu jadi perhatian. Terutama dari segi keamanan. Pihaknya meminta agar dermaga di sisi Limunjan Kecamatan Sambaliung diperlebar supaya aktivitas naik turun kendaraan berjalan lancar dan aman.

“Yang paling utama faktor keamanan dermaga di sisi Limunjan. Harus diperbaiki dan diperlebar, supaya kendaraan bisa lewat dengan aman. Seperti dermaga di sisi Tanjung Redeb, itu sudah aman,” katanya.

“Termasuk penerangan juga perlu. Karena akan beroperasi sampai malam. Jadi faktor kemanan sangat penting,” lanjutnya.

Pihaknya juga merekomendasikan instansi terkait agar menempatkan personel di lokasi dermaga untuk membantu mengatur arus lalu lintas.

“Harus ada pos pengawasan. Itu bagian dari rekomendasi kami untuk ada pengawasan,” tuturnya.

Kemudian hal penting lainnya yang harus dilakukan oleh Pemkab Berau untuk mendukung kegiatan penyeberangan, kata dia, yakni mengeluarkan izin lintas sementara, izin operasi, mengeluarkan tarif dan jadwal. Karena angkutan sungai dalam wilayah kabupaten menjadi kewenangan pemkab.

“Terkait tarif, kalau misalnya ini gratis Pemkab harus umumkan. Supaya masyarakat tahu ini gratis. Kemudian jadwal dikeluarkan supaya memberikan kepastian kepada masyarakat,” jelasnya.

Dikatakannya, hasil pemeriksaan dan uji coba ini akan segera disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Berau, untuk segera ditindaklanjuti. Sehingga izin yang harus dikeluarkan pemkab bisa segera diterbitkan untuk percepatan pengerjaan Jembatan Sambaliung.

“Langsung kami rapatkan, supaya cepat. Perkirakan dua hari sudah keluar,” pungkasnya. (to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel