A-News.id, TARAKAN- Kondisi cuaca Tarakan yang kini sering panas membuat sejumlah wilayah berpotensi untuk terjadi kebakaran, terutama pada kawasan hutan.
“Karhutlah itu paling berpotensi saat begini (cuaca panas),” ungkap kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan, Yonsep.
Dikatakan Yonsep daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (Karhutlah) ini sangat beresiko sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan beresiko diharapkan bisa menjadi agen perubahan terhadap mitigasi karhutlah.
“Kajian kami itu, wilayah beresiko tinggi adalah Juara Laut, Amal dan Mamburungan. Tiga wilayah ini resiko tertinggi karhutlah,” jelas Yonsep.
Untuk itu dalam hal ini lanjut Yonsep pihaknya melakukan kolaborasi bersama pihak masyarakat. Masyarakat diberi pembekalan berupa pelatihan khusus yang diberikan kepada kader dan sejumlah tokoh masyarakat. Sebab dalam pencegahan karhutlah ini lanjut Yonsep dibutuhkan ikut serta masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di sekitaran hutan.
“Walaupun kadang masih hujan, tapi mitigasi bencana harus tetap dilakukan karena dari data Juli 2024 itu, pohon tumbang dan longsor yang kebanyakan terjadi karena kondisi hujan sementara karhutlah baru sekali itupun karena pembukaan lahan oleh masyarakat,” bebernya.
Kedepan, lanjut Yonsep pihaknya akan melakukan mitigasi untuk meminimalisir terjadinya kebakaean. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat dapat bergabung menjadi agen dalam melakukan mitigasi kebakaran ini. (bro)