A-News.id, Tanjung Redeb – Alternatif penyeberangan yang disediakan pemerintah Kabupaten Berau, rupanya masih belum bisa menjadi solusi selama Jembatan Sambaliung ditutup.
Hal itu pun menjadi keluhan masyarakat. Salah satunya adalah Dahlia. Menurutnya, harus ada kajian kembali terkait alternatif penyeberangan tersebut.
Yang mana, pada hari pertama penyeberangan itu digunakan, menyebabkan antrean yang cukup panjang.
“Antreannya sangat panjang,” ujarnya.
Dikatakannya, yang menjadi persoalan lain adalah dermaga penyeberangan khusus motor itu hanya ada dua sisi. Dimana, satu unit berada di Kecamatan Sambaliung dan Satunya di Kecamatan Tanjung Redeb.
“Ini agak rumit, karena motor dari situ naiknya dan dari situ juga turunnya,” katanya.
Diakuinya, tidak menyoal terkait penutupan jembatan tersebut. Bahkan, dirinya mengaku mendukung agar jembatan itu bisa segera mendapat penanganan.
“Kami tidak pernah menolak jembatan itu diperbaiki. Tapi, alangkah baiknya, agar pemerintah benar-benar memikirkan bagaimana alternatif penyeberangan ini bisa menjadi solusi selama jembatan ditutup,” katanya.
Lebih lanjut lagi, dirinya meminta agar penyeberangan alternatif itu bisa ditambahkan lokasinya.
“Pemerintah harus buat skema baru, jangan satu dermaga itu dipakai untuk naik turun penumpang. Bisa-bisa ada yang masuk ke sungai kalau seperti itu,” terangnya.
Dirinya berharap, kedepan akan ada pembenahan ataupun evaluasi untuk menyikapi persoalan yang ada.
“Semoga dermaga penyeberangannya di tambah. Karena kalau cuman satu, itu mungkin kurang optimal,” tandasnya. (Poh)