A-News.id, Tanjung Redeb — Pemkab Berau saat ini tengah membahas pemberian asuransi bagi wisatawan. Hal ini lantaran sudah beberapa kali adanya insiden di lokasi wisata, bahkan hingga menyebabkan wisatawan meninggal dunia.
“Ini yang sedang kita bahas saat ini. Secepatnya kita akan rapatkan lagi dengan leading sektor yang membidangi ini yakni Dinas Pariwisata, Bapenda dan pihak kampung dimana objek wisata itu berada,” terang Sekda Berau, Muhammad Said saat dihubungi Senin (3/6/2024).
Dijelaskannya, untuk skema pembayaran asuransi ini juga masih akan dibicarakan kembali. Karena yang mempunyai program bukanlah Pemkab Berau. Dan Pemkab juga tidak boleh menerapkan satu tarif objek wisata dengan tarif asuransi.
“Program pengadaan asuransi wisatawan ini adalah milik pengelola asuransi, jadi Pemkab tidak boleh memasukkan pembayaran tarif asuransi dalam tarif masuk objek wisata misalnya,” tambahnya.
Diharapkan juga nantinya ada pihak asuransi yang mau bekerjasama dengan Pemkab Berau. Sehingga untuk masalah asuransi diatur sendiri oleh pihak asuransinya. Dan bisa juga berkolaborasi dengan pihak kampung.
“Kalau seandainya dari kampung bisa mencari penyedia asuransi sendiri maka itu akan lebih bagus. Nantinya Pemkab hanya tinggal mengawasi jalannya penerapan asuransi itu di lapangan,” tutupnya.
Asuransi ini sendiri, dikatakan Said sangat penting. Apalagi bagi wisatawan yang sering melakukan aktivitas ekstrem saat mendatangi objek wisata, seperti snorkeling atau diving. Sehingga, jika ada kejadian atau kecelakaan di lokasi wisata, selain bisa cepat tertangani, keselamatan pengunjung atau wisatawan juga terjamin. (yf/adv)