Follow kami di google berita

Sisi Lain Dari Berau: Tangisan Pelosok Bumi Batiwakkal, Jalan Penghubung Batu Putih-Sangkulirang Sungguh Mengenaskan

A-News.id, Berau – Bagi kalian yang tahu dengan Kabupaten Berau, atau tak asing dengan nama daerah yang satu ini. Pasti yang kalian pikirkan pertama adalah, keindahan alamnya yang begitu asri ditambah sejumlah wisata yang memanjakan mata bagi siapa pun yang bertandang ke Kabupaten di ujung utara Kalimantan Timur ini.

Namun siapa sangka, dibalik keindahan alamnya itu, banyak sisi lain Berau yang tidak sebagian besar orang umum tahu. Entah itu, dari pembangunan yang belum merata, salin lempar kebijakan antara pemerintah dalam penanggulangan masalah kerusakan alam, termasuk masih minimnya akses yang kurang memadai di sejumlah bagian pelosoknya.

Baru-baru ini, sorotan kamera netizen terfokus kepada kondisi jalan Kilometer 35, Kecamatan Batu Putih. Yang memperlihatkan nampak begitu hancur lebur, oleh gumpalan tanah liat di atas badan jalannya. Ditambah genangan lumpur yang licin. Membuat siapa saja yang melihat, berpikir ratusan kali untuk melintas.

Pasalnya jalan penghubung antara Batu Putih Kabupaten Berau dengan Sangkulirang, Kutai Timur itu sudah banyak mengakibatkan kendaraan masyarakat baik roda dua dan empat kandas di tengah jalan. Penyebabnya, tak lain adalah gumpalan lumpur yang membuat roda-roda motor maupun mobil tidak mampu untuk berputar maksimal.

Itu baru kendaraan, lantas bagaimana dengan kondisi warga yang sudah terlanjur sampai dan ingin melintas?, sudah jelas, mereka harus sabar menunggu hingga berjam-jam lamanya. Jika pun mereka tetap nekat, maka risiko ditanggung sendiri-sendiri. Tak jarang, akibat jalan licin, ada pengendara motor terjatuh dan mengalami luka ringan pada bagian tangan dan kaki. Bahkan, ada pengendara mobil truk yang mengaku sudah satu minggu terjebak.

“Sudah satu minggu disini, kalau soal makan-minum kita saling titip. Kemarin beberapa kali sempat dicoba untuk ditarik tapi berulang kali gagal. Kita tunggu dari pihak PU untuk turun mengatasi ini,” demikian ujar salah seorang sopir truk yang masih berjubaku dengan tanah dan lumpur.

“Saya dari Banjarmasin, kebetulan kemarin itu mudik ke Lenggo, kalau kemarin kita lewat tidak separah ini. Mau naik travel tapi tujuan kesini rata-rata macet katanya,” timbal seorang ibu rumah tangga yang terjebak sambil menggendong bayinya.

Tak hanya kendaraan umum. Kendaraan pelayanan masyarakat seperti ambulance pun harus menerima apesnya melewati jalan kilometer 35 ini. Belum lama ini, jagat maya Berau dihebohkan, dengan informasi adanya, ambulance membawa jenazah yang terjebak di jalan yang berada di tengah hutan tersebut. mobil ambulance tersebut, diketahui milik puskesmas Kecamatan Biduk-Biduk.

Saat dikonfirmasi melalui via telepon, Senin (16/5/2022). Dahlan, sopir ambulance mengatakan, jenazah yang dia bawa merupakan warga Bontang berjenis kelamin laki-laki berusia 70 tahun. Korban diketahui meninggal dunia akibat serangan jantung saat menghadiri acara keluarga di Kampung Teluk Sulaiman, Kecamatan Biduk-Biduk.

Dahlan menjelaskan dirinya dimintai tolong untuk mengantar jenazah ke Bontang. Namun dalam perjalanan, mobilnya sempat terjebak selama 7 jam di tengah hutan, mulai jam 9 malam hingga jam 4 subuh.

Sementara itu, pihak PU melalui Kasi UPTD Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim, Usman mengatakan sudah mengetahui kondisi jalan rusak ini dan telah menurunkan tim meninjau untuk melakukan upaya perbaikan sementara.

Isu ini pun ramai menjadi bahan perbincangan masyarakat. Dan mengharapkan adanya penanganan segera dari pemerintah. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel