A-News.id, Tanjung Redeb — Sepatu latihan yang digunakan oleh calon paskibra Kabupaten Berau memiliki kualitas yang kurang baik. Beberapa sepatu yang digunakan untuk latihan tidak dapat digunakan lagi karena alasnya rusak.
Seorang narasumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa sepatu latihan yang dibiayai oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Berau tidak sesuai dengan harapan. Sepatu dengan merk Adidas tersebut dianggap tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan.
“Kualitas sepatunya kurang bagus. Banyak yang rusak belum ku hitung juga,” ujarnya, Kamis (10/8/2023).
“Sekitar 5 hari sudah ada yang rusak bawah sepatu itu, kemungkinan karena panas betul, jadi aspal di lapangan pemuda meleleh, mangkanya sepatunya kalah bagian bawahnya itu,” tambahnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Bidang Pemuda Dispora Berau, Hadijah, mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui adanya laporan atau keluhan dari peserta mengenai sepatu tersebut.
Menurut Hadijah, jika ada kerusakan yang terjadi, hal itu dianggap wajar karena peserta hanya diberikan satu pasang sepatu yang digunakan secara terus menerus selama pelatihan.
“Ya kena keringat, hujan dan panas, apalagi kondisi cuaca sekarang ini panas ekstrim,” katanya.
Hadijah juga menyebutkan bahwa sepatu yang diberikan kepada para calon pengibar bendera 17 Agustus ini telah memenuhi standar yang ditetapkan berdasarkan anggaran yang tersedia.
“Jika ingin mengetahui lebih jelas mengenai permasalahan ini, silakan langsung datang ke lokasi latihan dan temui Pak Rahman selaku PPTK,” tandasnya.
Hal senada juga dikatakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dispora Berau, Rahman. Menurutnya salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya sepatu itu dikarenakan cuaca yang panas.
“5 hari latihan pertama sepatu ada yang tenggelam dan retak bawahnya karena panas,” jelasnya.
Disebutkannya, sepatu yang dibelanjakan ini juga telah sesuai apa yang ada pada Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD). Karena yang mendapatkan sepatu ini yaitu para peserta dan para pelatih.
“Kita lihat kayak pelatih tidak ada yang rusak,” ungkapnya.
Mengenai harga satu pasang sepatu tersebut, dirinya tidak tahu persis berapa nominalnya, namun terpantau di salah satu e-commerce harga sepatu tersebut berkisar Rp189.000 hingga 279.000.
“Kurang hapal saya nilainya, yang jelas semua OPD sama anggaranya karena kita pakai standarisasi yang ditetapkan oleh pemerintah,” bebernya.
Rahman menyebut anggaran yang tersedia untuk sepatu tersebut, tentu memiliki nilai dari kewajiban PPN dan PPH serta keuntungan rekanan. Karena pemerintah hanya menyediakan anggaran sedangkan rekanan yang belanja.
“Belum lagi ongkos kirimnya semua ada hitungannya, kita juga diberikan contoh sepatu fisiknya agar bisa dilihat secara langsung, setelah kita setujui baru dipesan sesuai jumlah yang dianggarkan,” sebutnya.
“Walau pun bukan ori benar, tapi kita anggap kualitas bagus dan empuk karena saya tanya ke peserta katanya nyaman aja dipake pak,” tandasnya. (sumber: zona.my.id)