A-News.id, Tanjung Redeb – Sebanyak 200 anak mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan di Dinas Sosial, Rabu (5/7/2023). Kegiatan yang dilaksanakan Dinas Sosial bekerja sama dengan Baznas, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan PT Berau Coal, ini tidak dipungut biaya alias gratis.
Khitanan massal ini juga terlaksana atas partisipasi dan aspirasi anggota DPRD Berau, Muhammad Ichsan Rapi.
Kepal Dinas Sosial, Iswahyudi mengatakan,
peserta khitanan massal ini menyasar masyarakat yang tergolong kurang mampu. Tidak hanya dari Tanjung Redeb, tetapi juga ada dari kecamatan terdekat lainnya bahkan ada dari wilayah Tubaan, Kecamatan Tabalar.
“Pada dasarnya sasarannya masyarakat kurang mampu. Tapi kami tidak menutup jika ada yang mampu tapi ada hambatan, itu juga kami layani,” jelasnya.
Sebelumnya, pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui kelurahan. Awalnya, panitia menargetkan khitanan massal ini diikuti 100 peserta. Namun peserta yang mendaftar membludak sehingga kuota ditambah menjadi 200 peserta.
“Karena yang mendaftar membludak, kami akomodasi 200 peserta. Peserta juga ada dari disabilitas,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini melibatkan dua dokter penanggung jawab dari IDI dan 20 perawat.
Kegiatan khitanan massal ini lanjut Iswahyudi merupakan yang kedua kalinya.
Dikatakannya, peserta khitanan massal ini mendapat makanan, obat, bingkisan, dan uang saku. Dari dua kali kegiatan, total anggaran yang dikeluarkan berkisar Rp 500 juta, baik dari Dinas Sosial maupun dari dana aspirasi anggota DPRD Berau.
“Kedepan kegiatan serupa bisa dilakukan bekerja sama dengan stakeholder yang ada,” imbuhnya.
Bupati Berau Sri Juniarsih, menyambut baik dan mengapresiasi digelarnya khitanan massal ini. Menurutnya, khitanan massal ini sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang kurang mampu.
“Kegiatan ini tentu sangat membantu masyarakat. Total ada 200 peserta yang akan dikhitan,” katanya.
Dikatakan bupati, sebenarnya minat masyarakat mengikuti khitanan ini cukup besar. Jumlah pendaftar melampaui target dari panitia. Hanya saja, keterbatasan obat yang tersedia membuat Dinas Sosial tidak bisa mengakomodir semua.
“Kalau yang belum terakomodir itu karena keterbatasan obat. Tapi kedepan akan dilaksanakan lagi,” ujarnya.
“Saya minta kedepan Dinas Sosial berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menyiapkan obatnya,” lanjutnya.
Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut berpartisipasi dalam khitanan massal ini.
“Mudah-mudahan ke depan bisa dilakukan lagi,” imbuhnya. (ADV/to)