A-News.id, Tanjung Redeb — Permasalahan lain yang muncul dari sistem PPDB online salah satunya adalah nasib murid, yang akhirnya harus terlempar ke sekolah jauh dari domisili, atau bahkan ke sekolah swasta, lantaran tak lolos di sistem zonasi.
Dikonfirmasi hal ini, Ketua PPDB Tingkat SMA Berau, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jupri Muhammad menjelaskan jika sebelum dilakukan PPDB tingkat SMA ini, sudah disesuaikan dengan data yang ada.
“Sebetulnya kalau dari sisi daya tampung itu sudah disesuaikan. Kita sudah minta data dari Dinas Pendidikan Kabupaten untuk jumlah lulusan SMP, dengan jumlah daya tampung kita yang ada yaitu SMA, SMK baik negeri maupun swasta sebetulnya tercukupi,” ujarnya, Jumat (5/7/2024).
Namun, permasalahannya terkadang orangtua si murid tidak mau menyekolahkan anaknya di swasta, atau SMK, maunya di mau SMA 1 atau SMA 4. Ini salah kendala yang sering dihadapi saat diberlakukan sistem zonasi.
“Misalnya kalau ada celah dan kita bisa mengakomodir 1 murid misalnya, tentu yang lain akan protes. Misalnya kalau ada satu pihak yang kita istimewakan, nanti akan memicu protes lainnya,” tegasnya.
Dikatakannya lebih lanjut, dengan dan ya sistem PPDB yang ada saat ini justru transparansi bisa terlihat. Karena semuanya diakomodir oleh aplikasi langsung dari pusat. Dan meminimalisir kemungkinan dilakukan kecurangan. (Amel)