A-News.id, Tanjung Redeb — Setelah diserahterimakan kepada para pedagang, rombong baru yang menjadi wajah baru para PKL di sepanjang tepian Ahmad Yani, akan dibantu pengawasannya oleh kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Barintak Kelurahan Bugis.
Bersamaan dengan serah terima rombong, Pokdarwis Barintak pun dikukuhkan. Tugasnya adalah untuk membantu Pemkab Berau memberikan edukasi dan sosialisasi terkait Sapta Pesona, khususnya kepada para PKL yang berdagang di sepanjang tepian Segah.
“Saya mengharapkan Pokdarwis yang tadi baru saja dikukuhkan, untuk dapat mensosialisasikan kepada para pedagang-pedagang kita. Supaya apa? Agar kota kita menjadi cantik. Dan tentu ini menjadi kepentingan bersama,” tegas Bupati Berau Sri Juniarsih usai mengukuhkan Pokdarwis Barintak, Minggu (21/7/2024) malam.
Dikatakan Sri Juniarsih, ketika Berau menjadi sebuah kota wisata, maka tidak boleh ada sampah, dan harus bebas dari sampah. Sehingganya, dengan penataan dan tampilan kawasan yang rapi didukung dengan area yang bersih, maka akan menjadi magnet bagi pengunjung.
“Kita harus menyadari hal ini, untuk kebaikan kita bersama. Kemudian mudah-mudahan dengan adanya tampilan yang lebih cantik dari tepian ini maka perputaran ekonomi juga semakin baik,” harapnya.
Bupati berharap adanya sinergitas antara semua pihak baik OPD, Pokdarwis, pedagang hingga masyarakat, agar bisa sama-sama menerapkan Sapta Pesona. Sehingga kepariwisataan di kawasan tepian Segah bisa semakin berkembang dan inovatif.
“Saya juga minta para pedagang lebih kreatif menampilkan produk dagangannya. Selain menjaga kualitas rasa, tampilan tentu juga menjadi salah satu faktor menarik pembeli,” tutupnya.
Terpisah, Ketua Pokdarwis Barintak Kelurahan Bugis periode 2024-2027, Berin Silalahi mengatakan akan siap menjalankan semua instruksi yang diberikan oleh Bupati.
“Kita siap bersinergi dengan semua pihak khususnya untuk pengembangan wisata dan UMKM di sini. Namun, kami juga meminta Pemkab bisa memberikan support terkait apa yang dibutuhkan dalam menjalankan program Pokdarwis itu sendiri,” pungkasnya. (Amel)