A-News.id, Tanjung Redeb – Pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) baru, yang terletak di Jalan Sultan Agung Kelurahan Sei Bedungun, sudah mulai berjalan sejak 14 Juli 2023 lalu. proyek pembangunan RSUD tersebut, memasuki tahap 1.
Pejabat Pembuat Komite (PPK) Pelaksana pembangunan RSUD Tanjung Redeb multi years contrack (MYC), pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Erwin mengatakan, kontraktor yang menangani terkait proyek pembangunan tersebut adalah PT Mitra Abadi Mahakam (MAM) dengan PT Beringin Jaya Abadi (BJA) dalam sebuah kerja sama oprasional (KSO).
Erwin menjelaskan, nilai kontrao tersebut sebesar Rp 248 miliar, dan akan diselesaikan pada 31 Desember 2024 mendatang.
lokasi gedung RSUD yang terletak di Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sei Bedungun itu dikelilingi bukit dan lembah. Pohon-pohon besar dan semak belukar juga banyak tumbuh di sana. Sehingga progres pengerjaan dimulai dengan penataan awal
”Lokasinya itu tebing, lembah. Lokasi itu, harus diratakan dahulu. Pertama dilakukan yang namanya perapian. Seperti penebangan pohon, semak-semak dibakar,”Jelasnya.
Selain perapian, dilakukan juga proses cut dan fill (penggalian dan penimbunan). Proses ini perlu dilakukan untuk mengatur level elevasi (ketinggian). Titik elevasi konstruksi merupakan posisi berdiri sebuah konstruksi yang diukur secara tegak lurus terhadap titik elevasi yang berada di bawahnya.
”Jadi, level elevasi yang harus diturunkan itu, dari 32 meter ke 20,5 meter. Sehingga masih sekitar 12 meter yang harus diratakan. Sekarang kondisinya masih dalam pekerjaan tersebut,”Imbuhnya.
Untuk melaksanakan aktivitas itu, di lokasi sudah disediakan alat berat seperti eksavator. Kemudian dua bulldozer yang bekerja. Ditambah lagi mobil truck yang disiapkan untuk mempermudah pengangkutan hasil aktivitas penggalian dan penimbunan.
”Saat ini masih fokus ke cut and fill dahulu. Karena banyak menyita waktu itu di cut and fill itu. Tapi rencananya di tanggal 20-an September itu akan dilakukan rencana groundbreaking atau peletakan batu pertama,”Ujarnya.
Menurut Erwin, progres percepatan pembangunan tahap awal ini berjalan cukup baik. Pihaknya juga selalu mengadakan pertemuan dengan kontraktor untuk saling mengingatkan. Tak hanya itu, para pekerja di lapangan juga selalu bekerja ekstra.
”Itu kemarin kerja sampai jam 1 malam. Jadi, memang kita betul-betul lagi memaksimalkan. Tapi kalau tahun depan kita yakin selesai,” Tegasnya.
Dengan bekerja keluar dari waktu ideal atau jam kerja normal, progres percepatan juga dilakukan untuk mengantisipasi kendala-kendala yang ditemukan di lapangan, seperti hujan dan kekurangan material. Sebab, ketika memasuki musim hujan, pekerjaan tidak terlaksana dengan baik. Apalagi jika material tidak tersedia.
”Kita mengantisipasi kemungkinan terjadi hujan. Sehingga kita upayakan konstruksi bangunan cepat jadi. Supaya ketika beratap, waktu hujan masih bisa bekerja. Termasuk material juga. Ini kami intens rapat dengan kontraktor,”Bebernya.
Untuk tahun ini, tambah Erwin, dari anggaran yang tersedia, konstruksi bangunan diupayakan mencapai 2 lantai dari 4 lantai yang direncanakan. Sehingga, sesuai prediksi, 15 – 20 persen anggaran akan dipakai atau terserap untuk konstruksi fisik RSUD seluas 35 m × 129 meter tersebut.
”Yang jelas bangunan yang sedang dikerjakan ini masih tahap 1. Tapi fungsional. Jadi, konteksnya bangunan yang dibangun ini fungsional atau bisa digunakan,”Tutupnya. (*/ER/Poh)