Follow kami di google berita

Pasca Lebaran Terminal Sungai Kunjang Sepi

terminal bus sungai kunjang

Anews.id, Samarinda – Arus balik pasca libur lebaran Idulfitri 1442 Hijriah yang diperkirakan menjadi puncaknya di H+7 ternyata tak terlihat di terminal bus Sungai Kunjang, Kamis 20 Mei 2021.

Di lokasi terminal bus Sungai Kunjang, ada sekitar 10 unit armada bus dengan tujuan Banjarmasin, Balikpapan dan Kota Bangun tengah mengantri menunggu penumpang di dalam area lokasi terminal. Beberapa PO bus juga sudah memulai pelayanan penjualan tiket, namun hanya sedikit penumpang yang menunggu antrian bus. Hanya sopir dan pedagang serta petugas dari kepolisian dan Dishub yang lalu-lalang. Beberapa petugas gabungan pengamanan juga berada di pos penjagaan yang disiapkan untuk pengamanan lebaran tepat di sisi pintu masuk dan di sisi pintu keluar kendaraan.

Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Sungai Kunjang Eko Novianto mengatakan, sejak sebelum lebaran Idulfitri 1442 Hijriah hingga saat ini di H+7 pascalebaran, terminal bus Sungai Kunjang tidak pernah mengalami lonjakan penumpang. Bahkan kondisi itu sudah terjadi sejak pandemi COVID-19 melanda Kaltim. Jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Bus Sungai Kunjang terus menurun, sehingga kata Eko, mempengaruhi jumlah armada bus yang tetap beroperasional.

Penurunan jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal bus Sungai Kunjang sebelum dan pascalebaran sesuai edaran Gubernur yang melarang mudik di tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 semakin membuat terminal “senyap”. Justru kata Eko Novianto, sempat ada penambahan jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal bus Sungai Kunjang di tanggal 4 Mei lalu, yakni 2 hari sebelum larangan mudik diberlakukan.

“Kalau seperti sekarang ini setelah imbauan, nggak ada pemudik berangkat di terminal Yang tempo hari ada sempat tanggal 4 Mei jurusan Banjarmasin, banyak penumpangnya. Itu sehari berangkat sampai 10 bus. Karena tanggal 6 Mei sudah tidak boleh beroperasi. Dia mengejar tanggal 5 Mei sudah harus sampai tujuan yang dari Banjarmasin maupun Samarinda. Jadi tanggal 6 Mei tidak ada yang operasi,” terangnya saati ditemui di ruang kerjanya.

Lebih lanjut dijelaskan Eko Novianto, saat imbauan larang mudik, bus antar kota dalam provinsi benar-benar terlaksana. Tidak ada armada bus yang berangkat. Namun untuk bus antar kota seperti Balikpapan dan Kota Bangun, tetap diizinkan beroperasi dengan catatan harus mengantongi surat keterangan yang dikeluarkan oleh UPTD Terminal.

“Surat jalan dibawa, karena sewaktu-waktu ada pemeriksaan, dia (sopir) bisa memperlihatkan surat ini. Jadi tidak masalah bis antar kota tetap beroperasi,” katanya.

Namun walaupun bus antar kota tetap diizinkan beroperasi dengan syarat, tapi nyatanya penumpang juga sepi. Bahkan sejak tanggal 6 hingga 17 Mei, jumlah penumpang bisa rata-rata dalam sehari yang berangkat dari Terminal bus Sungai Kunjang kurang dari 20 orang penumpang. Persyaratan wajibnya penumpang menyerahkan hasil test antigen juga membuat masyarakat berpikir dua kali untuk naik bus, karena biaya pemeriksaan lebih mahal dibanding harga tiket bus sekali jalan.

“Penumpang sudah tahu tanggal 6 tidak mudik. Juga persyaratan antigen penumpang, biayanya lebih dari biaya transportasi. Maka dia tidak mau berangkat. Otomatis penumpang sepi. Sehari sebelum lebaran sampai ini, bus yang berangkat sehari 1, kadang 2, kadang 3. Hanya tanggal 4 Mei sampai 10 bus, itu dari pagi sampai malam. Tapi kalau penumpang, terutama jurusan Balikpapan paling yang naik dari sini 1 kadang sampai 4 atau 5,” pungkasnya. (Ris)

Bagikan

Subscribe to Our Channel