A-News.id, Tanjung Redeb,- Pedagang Pasar Sanggam Adji Dilayas mengeluhkan kondisi pasar yang sepi dari pembeli. Hal itu diduga lantaran banyaknya pasar liar di kawasan kota.
Menurut Ketua Pedagang Pasar Sanggam Adji Dilayas, Bambang Hariady, sudah banyak pedagang yang memilih hengkang dari pasar. Karena, pasar sekarang kondisinya sepi dari pembeli.
“Paling sisa 25 persen saja pedagang pasar basah saat ini,” ujarnya.
Persoalan itu diharapakan menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah Kabupaten Berau agar dapat menertibkan pasar “liar” di kawasan perkotaan, semestinya Pemkab Berau dapat menyelesaikan terlebih dahulu kawasan pasar lama.
“Kalau di tanjung tidak ada pasar liar, tentunya di sini bakalan ramai,” ungkapnya.
Diterangkannya, sudah berkali-kali bersurat ke eksekutif hingga ke legislatif. Namun, tak kunjung ada jalan keluar.
“Sampai sekarang tidak ada penindakan,” tegasnya.
Menurutnya, jika begini terus, nantinya semua pedagang pasar akan memilih berjualan di luar. Karena, berjualan di dalam pasar, tidak ada keuntungan yang didapat.
“Kami yang berjualan di pasar, itu pendapatan paling tidak 200-500 ribu per hari. Itu pun harus bayar pajak atau retribusi,” terangnya.
“Sementara, pasar liar bisa dapat 1 juta hingga 5 juta per hari. Tanpa ada potongan pajak ataupun retribusi,” tambahnya.
Ditegaskannya, itu bakalan menjadi kecemburuan sosial bagi pedagang pasar saat ini.
“Kami berharap persoalan ini cepat selesai. Kalau tidak, banyak pedagang yang memilih angkat kaki dari pasar. Dan pasar tidak akan menjadi salah satu tempat mendapat penghasilan daerah,” tandasnya. (poh)