Follow kami di google berita

Nunukan Inflasi Tertinggi di Kaltara, Bahan Pokok Jadi Penyumbang Utama

Tanjung Selor, A-News.id – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, tingkat inflasi di Kalimantan Utara pada Januari 2024 mencapai 1,99 persen secara year on year (YoY).

Dari data yang dikumpulkan, Kabupaten Nunukan menjadi daerah dengan tingkat inflasi tahunan (YoY) tertinggi sebesar 2,98 persen, disusul Tanjung Selor 1,62 persen, dan Kota Tarakan 1,55 persen.

Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, usai pertemuan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) di ruang rapat Benuanta Pemprov Kaltara pada Kamis (1/2), menjelaskan bahwa dari tiga daerah yang masuk dalam pendataan BPS Kaltara, Kabupaten Nunukan merupakan salah satu daerah yang baru masuk dalam pendataan oleh pihaknya.

“Nunukan baru bergabung pada tahun 2024 dengan inflasi yoy sebesar 2,98 persen dan inflasi m-to-m 0,08 persen,” kata Mas’ud.

Adapun faktor inflasi tertinggi di daerah yang berbatasan langsung dengan negara jiran (Malaysia) tersebut, lanjut Mas’ud, adalah karena bahan pokok makanan yang masih naik tajam, seperti makanan, minuman, dan tembakau.

“Harga berbagai komoditas yang menunjukkan adanya kenaikan berdasarkan pemantauan di tiga kabupaten kota, terjadi pada kelompok pengeluaran transportasi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,91 persen pada Januari 2023, Desember 2023 sebesar 111,47 persen, lalu Januari 2024 mencapai 111,19 persen,” ujar Mas’ud.

Mas’ud juga membeberkan bahwa pada tahun 2024 ada penyempurnaan metodologi terkait penyempurnaan inflasi atau penyempurnaan cakupan BPS di Bumi Benuanta.

“Sehingga tahun 2024 inflasi di Kaltara dihitung dengan pengukuran di tiga daerah, dimana sebelumnya hanya Tarakan dan Tanjung Selor sekarang bertambah Nunukan,” kata Mas’ud.

Selain penyempurnaan cakupan, pihaknya juga melakukan pembaharuan (update) terhadap komoditas.

“Untuk komoditas ada perubahan dari sebelumnya ada angkutan udara masuk ke-4 besar, sekarang andil angkutan udara di peringkat ke-17. Jadi ada sedikit perubahan sebagai bentuk update pola konsumsi masyarakat,” tutupnya.(*)

Bagikan

Subscribe to Our Channel