Follow kami di google berita

Netizen Melihat Tajam ke Masyarakat Tumpul ke Perusahaan, Ada Apa???

ANEWS, Berau – Kegundahan masyarakat Berau, khususnya masyarakat peduli rakyat kecil, sangat prihatin dengan diberlakukannya PPKM Level 4 yang disebabkan karena melonjaknya Covid-19 yang sangat tinggi di wilayah kabupaten/kota se-Kalimantan Timur, termasuk Berau karena Berau masuk 3 besar dimana lonjakan Covid se Kaltim tertinggi, bersama Kota Balikpapan dan Kota Bontang.

Pemberlakukan PPKM Level 4 memang diharapkan bisa menurunkan kasus covid, namun dari aspek ekonomi, para pelaku UMKM dan usaha kecil informal lainnya menjadi kelompok yang mengalami dampak yang cukup besar dari sisi pendapatan, karena orang yang berbelanja dan waktu operasi bukanya sangat dibatasi.

Masyarakat Berau Peduli Covid dan sejumlah netizen lainnya, Kamis, 5/8/2021 pun ramai berkomentar di medsos facebook, yang diantaranya mempertanyakan kepatuhan para pimpinan perusahaan sawit maupun perusahaan tambang dalam membatasi perjalanan cuti karyawannya keluar daerah Berau, sebagaimana Edaran Bupati Berau kepada para pemimpin perusahaan yang membatasi pemberian izin cuti sementara ke luar daerah Berau.

Namun, menurut komentar banyak netizen di media sosial Facebook, Kalau himbauan Bupati di edaran itu tidak digubris pihak perusahaan, yang justru terus menerus mendatangkan ratusan karayawannya yang pergi-pulang cuti keluar daerah Berau, khususnya ke Pulau Jawa, yang diduga sebagai penyebab masuknya covid-19 varian Delta yang disebut-sebut sangat cepat penularannya itu.

Ada juga netizen yang berpendapat, perusahaan tambang itu tidak mematuhi himbauan pelarangan cuti keluar daerah itu karena pemerintah tidak memberi sanksi yang tegas.

Andi Sawega, seorang netizen, menyebut sanksi berat yang pantas untuk perusahaan yang tidak mengindahkan larangan cuti dan keluar daerah, diberikan sanksi segera mengadakan vaksinasi mandiri untuk warga Berau, minimal yang tinggal di lingkar tambang secara mandiri, bukan dari dana CSR.

Tangkapan Layar Postingan Andi Sawega

Komentar lain netizen di Facebook, menyebut masyarakat..setempat diperketat ehhh…malah kecolongan…atau kecorongan…ini,

“Kapan Corona bisa hilang kalau gini, begini aj terus sampai level 50,” tulis Netizen.

“Nakal memang itu perusahaan BUM*** Tdk mau dengar aturan pemerintah,”

“Coba perusahaan yg mecal dikasih sanksi, daripada kasus korona tiap hari bertambah terus, mengingat klaster perusahaan, salah satu penyumbang terbesar kasus korona,” tulis netizen.

Dan terakhir terdengar kabar, kelompok masyarakat yang menamakan dirinya “ALIANSI PENANTANG PERUSAHAAN” memberikan statemen yang ditujukan kepada pemerintah untuk bertindak tegas dan mengusut tuntas perusahaan yang mendatangkan karyawan di Masa PPKM Level 4, “Merekalah sang pelanggar sesungguhnya, tapi masyarakat dan UMKM yang menjadi korban”. (gl)

Bagikan

Subscribe to Our Channel