Follow kami di google berita

Lakukan Inovasi Digitalisasi, Bandara Kalimarau Wujudkan Transparansi dan Target Kembali Berjaya

Tanjung Redeb – BLU UPBU Kelas 1 Kalimarau terus melakukan transformasi perubahan menuju era digitalisasi. Sejumlah kebijakan pun telah diluncurkan guna, menyongsong pelayanan yang lebih prima.

Kepala BLU UPBU Kelas I Kalimarau, Ferdinan Nurdin mengatakan, memang sudah seharusnya mengikuti perkembangan digitalisasi. Salah satunya yang saat ini diterapkan adalah pembayaran non tunai menggunakan qris.

Dimana, saat ini penggunaan qris tersebut sudah berjalan baik. Meskipun, masih ada saja masyarakat yang mengeluhkan inovasi tersebut.

“Kalau dipersentasekan, mungkin sekira 25 persen masyarakat masih belum bisa menerima kebijakan yang kami buat,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam penggunaan qris, saat ini telah diterapkan di seluruh tenant yang ada di Bandara Kalimarau. Hal itu pun memberikan dampak positif terhadap keuangan Bandara.

Yang mana, sebelum diterapkan pembayaran non tunai tersebut, banyak dari penyewa tenant yang diduga tidak jujur terhadap penghasilannya. Menyebabkan, pemasukan dari Bandara Kalimarau menjadi tidak maksimal. Bahkan, cenderung tidak ada keuntungan yang diperoleh.

“Kami ini adalah BLU. Tentunya, kami diwajibkan untuk mandiri dalam mengelola sistem kuangan. Termasuk, bagaimana kami harus bisa mencari sejumlah nominal untuk operasional,” terangnya.

Diakuinya, sebelum adanya penerapan qris, oknum pemilik tenant mengaku pemasukan bersihnya hanya Rp 300.000 ribu. Dengan adanya qris, diketahui bahwa pendapatan mereka bisa mencapai puluhan juta rupiah.

“Artinya, sebelum ada penerapan qris, kami dikelabui,” tegasnya.

Dijelaskannya, setiap penghasilan pengusaha di tenant tersebut, nantinya akan dipotong 5 persen untuk Bandara Kalimarau. Hal itu, berlaku diseluruh bandara.

“Istilahnya bagi hasil. Dan itu memang ada aturannya,” terangnya.

Ferdinan pun menyebut, tidak hanya tenant yang menggunakan qris. Tapi gerbang masuk pun telah menggunakan qris dan tapcash.

“Kami sudah bekerjasama dengan BNI untuk pengelolaan gerbang itu. Jadi semua nanti pakai BNI,” jelasnya.

Tak main-main, pemilihan Bank tersebut pun bukan asal-asalan. Melainkan, diseleksi secara terbuka.

“Ada 3 bank plat merah milik BUMN yang kami sandingkan. Dan menurut kami BNI yang bisa memenuhi kebutuhan kami dalam pengelolaan itu,” sebutnya.

Diakuinya, dengan pengelolaan digitalisasi tersebut, pihaknya mendukung adanya transparansi. Tak hanya itu, pihaknya juga berkomitmen untuk menjadikan Bandara Kalimarau, untuk kembali ke masa kejayaannya.

“Dengan begini semua bisa termonitor. Dan tidak ada lagi cawe-cawe,” tandasnya.

Untuk diketahui, bahwa Bandara Kalimarau saat ini sudah mendapat predikat WBK sejak tahun 2019. (*)

Bagikan

Subscribe to Our Channel