A-News.id, Tanjung Redeb — Pemerintah Kabupaten Berau, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, menggelar Orientasi Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu di Balai Mufakat, Senin (11/11/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh para tenaga kesehatan dari seluruh Puskesmas di Kabupaten Berau dan sejumlah tamu undangan.
Langkah ini sejalan dengan upaya Kementerian Kesehatan untuk mengintegrasikan layanan kesehatan primer sebagai bagian dari transformasi kesehatan nasional. Salah satu pilar dari enam pilar transformasi tersebut adalah perbaikan layanan kesehatan dasar atau primer yang menekankan peningkatan layanan promotif dan preventif.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Dr. Elvieda Sariwati, mengatakan bahwa transformasi kesehatan primer bertujuan untuk meningkatkan layanan preventif baik di level primer maupun sekunder. “Kami terus mendorong transformasi di berbagai sektor, termasuk kapasitas layanan kesehatan primer, agar dapat mengurangi angka penyakit melalui upaya pencegahan dan promosi kesehatan,” jelas Elvieda.
Pemerintah Kabupaten Berau, melalui Dinas Kesehatan, berkomitmen mendekatkan akses kesehatan bagi masyarakat. Puskesmas dan Posyandu menjadi ujung tombak dalam memastikan kesehatan di setiap tahap kehidupan, mulai dari ibu hamil hingga lansia. “Setiap desa di Berau akan memiliki unit pelayanan kesehatan untuk memastikan akses kesehatan masyarakat kampung lebih dekat,” ujarnya.
Asisten III Pemkab Berau, Maulidiyah, yang hadir mewakili Pjs Bupati Berau, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini yang dianggap sebagai langkah penting dalam edukasi dan pemberdayaan Posyandu. “Kami berharap Posyandu di Berau bisa memainkan peran yang lebih besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya di daerah pedesaan,” katanya.
Saat ini, Kabupaten Berau memiliki 274 Posyandu, namun hanya 67,5% di antaranya yang telah terklasifikasi. Dari jumlah tersebut, 4,7% di antaranya berstatus Posyandu Pratama, sementara sisanya telah mencapai level Posyandu Mandiri. Pemerintah daerah berencana untuk terus mendukung eksistensi dan pengembangan Posyandu melalui pelatihan dan pendampingan yang lebih intensif.
Selain meningkatkan kapasitas Posyandu, transformasi kesehatan primer ini juga menekankan pendekatan berbasis siklus hidup. Artinya, layanan kesehatan akan disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan di setiap tahap kehidupan, dengan fokus pada pencegahan. Tak hanya layanan di Posyandu, program ini juga mencakup kunjungan dari rumah ke rumah oleh tenaga kesehatan untuk memantau kondisi warga secara langsung.
“Melalui pendekatan ini, kita bisa segera melakukan tindakan kepada warga yang teridentifikasi memiliki risiko kesehatan,” tutupnya, menyampaikan optimisme bahwa transformasi kesehatan primer ini akan berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Berau. (mel)