A-News.id, Samarinda- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda menggelar dialog interkatif bersama sejumlah unsur akademisi, komunitas, dan tokoh masyarakat dengan mengangkat tema “Membangun Politik Cerdas dan Santun dalam Pesta Demokrasi” yang menghadirkan narasumber ketua Ketua KPU Kaltim Abdul Qayyim Rasyid, Ketua Bawaslu Kaltim Hari Darmanto, dan Anqar Alaydrus Akademisi Universitas Mulawarman, Selasa, (04/06/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kesbangpol Samarinda Miftahurrizqa menjelaskan, dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat, harus dapat dipahami sebuah proses demokrasi yang santun. Melalui keterlibatan aktif masyarakat yang paham arti kata demokrasi, dirinya mengatakan demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintahan yang penting, baik secara langsung atau tidak langsung, didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat. Sementara politik merupakan proses membangun dengan melibatkan semua stakeholder dan unsur masyarakat demi menciptakan keamanan dan kesejahteraan masyarakat.
“Sudahkah masyarakat saat ini cerdas berpolitik? Sementara kita tahu, pada pemilu pilpres dan pileg 2024 menjadi tahun politik yang diselenggarakan secara ugal-ugalan,” ucapnya.
Miftahurrizqa mengatakan, melalui kesadaran masyarakat yang hadir secara sukarela ke tempat pemilihan umum (TPU) tanpa iming-iming pembiayaan dari calon tertentu, justeru akan memberikan peluang terpilihnya orang-orang hebat yang mampu memperjuangkan hak-hak masyarakat dengan baik. Namun saat ini mirisnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami dampak buruk dari apa yang dilakukan dalam waktu lima tahun kedepan.
“Masyarakat lebih sering mengatakan aji mumpung, Padahal bila dihitung, apa yang mereka dapatkan hanya bernial kecil bila dibandingkan 5 tahun sekali dapat serangan fajar,” tambahnya
Miftahurrizqa mengimbau, langkah perbaikan dalam pesta demokrasi kedepan sangat diperlukan keaktifan masyarakat dalam hal mendengarkan dan hadir secara aktif menyikapi perilaku politik praktis yang menjadi fenomena saat ini, karena hal tersebut justeru akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan merugikan, bukan hanya untuk diri sendiri namun juga orang lain. Dia juga menyampaikan, dirinya masih sangat mengapresiasi sekelompok masyarakat yang memahami hal tersebut. Dan dengan sukarela ikut serta mengambil sikap pada pemilu demokrasi, dengan ikut terlibat dalam pembangunan daerah secara aktif. Oleh sebab itu, dengan melakukan sosialisasi dalam bentuk dialog langsung bersama masyarakat dapat menjadi sebuah upaya pemerintah mengajak serta masyarakat untuk dapat ikut serta terlibat dalam pembangunan daerah secara aktif.
“Tidak jarang kami menerima kedatangan sekelompok orang untuk berdiskusi melakukan interaksi dengan metode tatap muka, yang mana masyarakat datang berdialog ke kantor, dan kami sangat mengapresiasi itu. Harapannya kedepan akan lebih banyak masyarakat yang paham dan melek politik” pungkasnya.(Ria)