Follow kami di google berita

KENAPA SATURASI (NORMAL) ITU PENTING BANTU SEMBUHKAN PENYAKIT?

ANEWS, Berau – Dalam dunia medis, oksigenasi biasa digunakan untuk mendeskripsikan pengobatan pasien dengan memakai oksigen. Pemberian oksigen dapat dilakukan melalui alat bantu pernapasan dan di dalam ruangan beroksigen dengan tekanan kuat.

Terapi oksigenisasi diperlukan, jika kandungan oksigen dalam tubuh berada di bawah batas normal. Normalnya, kadar oksigen (Saturasi) dalam darah yang dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi optimal yakni 95-100 persen, jika dihitung dengan alat pulse oximeter. Jika kadar oksigen darah turun hingga di bawah 90 persen, fungsi organ dan jaringan tubuh akan ikut menurun sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.

Kondisi yang Membutuhkan Oksigenasi

Beberapa penyakit dan kondisi medis membutuhkan prosedur oksigenasi melalui alat bantu napas, seperti kanula (selang) hidung dan masker oksigen. Di antaranya:

  • Hipoksemia
    Jika saturasi oksigen dalam darah di bawah 90 persen, maka kondisi ini sudah bisa dikatakan hipoksemia. Kurangnya oksigen dalam darah ini sering terjadi pada saat seseorang mengalami kondisi kritis. Beberapa tanda seseorang mengalami hipoksemia adalah sesak napas, detak jantung cepat, kulit dan bibir tampak kebiruan (sianosis), sakit kepala, hingga pingsan.
  • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
    Penyakit paru obstruktif kronik menyebabkan hambatan aliran udara di saluran napas secara progresif dan berlangsung lama. PPOK yang berat memerlukan oksigenasi melalui selang hidung (nasal cannula), masker oksigen, atau operasi trakeostomi dan pemasangan alat bantu napas agar jumlah oksigen dalam paru-paru dan peredaran darah meningkat. Pada penderita penyakit paru obstruktif kronis yang sudah parah dan kadar oksigen darahnya rendah, perlu mendapatkan perawatan jangka panjang.
  • Asma parah
    Asma sendiri terjadi karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan. Penderita asma umumnya bisa beradaptasi dengan penyakit mereka, bahkan anak-anak sekalipun. Namun jika terjadi serangan asma berat, akan dibutuhkan obat-obatan untuk mengatasi gejala asma dan oksigenasi. Oksigenasi bisa diberikan melalui masker oksigen, atau dengan intubasi untuk memasang alat bantu napas.
  • Pneumonia parah
    Infeksi pada paru-paru yang mengakibatkan peradangan dan kerusakan paru-paru parah akan membutuhkan terapi oksigenasi. Jika peradangan yang terjadi sudah parah, suplai oksigen ke dalam aliran darah akan terganggu.
  • Bayi prematur
    Bayi yang lahir lebih cepat dari waktu seharusnya bisa saja mengalami sindrom distres pernapasan (respiratory distress syndrome/RDS) atau kelainan paru yang disebut displasia bronkopulmoner (bronchopulmonary dysplasia/BPD). Kondisi ini berisiko membuat paru-paru bayi prematur mengalami gangguan serius. Untuk mengatasinya, pemberian obat-obatan dan oksigenasi bisa menjadi solusi.
  • Sleep apnea
    Jika suplai oksigen dalam darah selama tidur berada di bawah normal, maka terapi oksigenasi mungkin diperlukan. Gangguan tidur yang bisa menyebabkan rendahnya distribusi oksigen ke organ dan jaringan tubuh adalah sleep apnea. Gangguan ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas saat tidur.
  • Gagal jantung stadium akhir
    Jika jantung mengalami gangguan dalam memompa darah, otomatis hal tersebut berdampak kepada suplai oksigen dalam pembuluh darah. Selain dengan obat-obatan, terapi oksigenasi bisa dijadikan pertimbangan untuk mengatasi kondisi tersebut.

Terapi Oksigenasi Hiperbarik

Terapi oksigenasi hiperbarik adalah proses penyembuhan suatu kondisi kesehatan menggunakan ruangan atau tabung berisi oksigen murni dengan tekanan kuat. Pengaturan tekanan udara sendiri umumnya tiga kali lipat lebih tinggi daripada tekanan udara normal. Hal ini memungkinkan paru-paru menghirup oksigen murni lebih banyak dibandingkan saat berada di ruangan normal.

Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan terapi oksigenasi hiperbarik, meliputi:

  • Infeksi serius dan luka membandel
    Beberapa masalah kesehatan serius, seperti infeksi berat, luka karena radiasi, dan luka yang tidak kunjung sembuh karena diabetes, bisa menjalani terapi oksigenasi hiperbarik. Tingginya kadar oksigen yang masuk ke aliran darah memungkinkan tubuh lebih kuat dalam melawan bakteri. Selain itu, oksigen dalam darah akan merangsang pertumbuhan dan pembentukan sel baru, sehingga mempercepat proses penyembuhan.
  • Penyakit dekompresi
    Penyakit dekompresi biasa diartikan sebagai timbulnya gelembung gas nitrogen dalam aliran darah atau jaringan tubuh. Kondisi ini biasanya dialami oleh para penyelam.
    Berpindahnya penyelam dari lokasi bertekanan udara tinggi ke lokasi dengan tekanan udara lebih rendah dalam waktu singkat adalah penyebab gangguan ini. Penyakit ini berisiko mengakibatkan penderita kehilangan kesadaran, bahkan kematian. Penderita gangguan ini harus segera diberikan oksigen murni dan dilanjutkan dengan oksigenasi hiperbarik jika memungkinkan.
  • Kondisi lainnya
    Kondisi lain yang bisa disembuhkan dengan metode oksigenasi hiperbarik adalah jika seseorang menderita anemia berat, abses otak, keracunan karbondioksida, tuli mendadak, atau buta mendadak. Terapi ini juga bagus untuk pengobatan matinya jaringan tulang atau kulit akibat infeksi.

Penyakit atau kondisi tertentu, seperti gangguan pernapasan, dapat membuat tubuh mengalami kekurangan oksigen. Maka dari itu, terapi oksigenasi diberikan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Anda dapat berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui jenis oksigenasi dan penanganan lain yang sesuai dengan kondisi Anda.

(Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian dari: “Alodokter”/*nov)

Bagikan

Subscribe to Our Channel