Follow kami di google berita

Kadin Berau Harapkan Suplai Bahan Pokok Tak Terlambat Ketika Jembatan Sambaliung Ditutup

A-News.id, Tanjung Redeb — Wacana penutupan jembatan Sambaliung dikhawatirkan akan memengaruhi harga bahan pokok di pesisir selatan Berau. Hal itu pun menjadi perhatian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Berau.

Ketua Bidang Perdagangan, Joko mengatakan belum mengetahui apakah akan memengaruhi harga atau tidak.

Kendati demikian, pihaknya berharap agar suplai bahan pokok dan kebutuhan dasar masyarakat bisa berjalan lancar.

“Semoga dengan ditutupnya jembatan itu, tidak memutus atau bahkan memperlambat suplai barang dari Tanjung Redeb,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, agar tidak ada perubahan atau kenaikan harga selama jembatan tersebut diperbaiki.

“Kami upayakan agar semua normal. Nanti saya tanya ke Dinas terkait soal kepastiannya seperti apa,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Penutupan jembatan Sambaliung dalam waktu dekat akan menjadi kekhawatiran bagi masyarakat di Sambaliung bahkan di wilayah Pesisir.

Ketua DPRD Berau, Madri Pani menyoroti dampak perekonomian di wilayah pesisir jika jembatan Sambaliung ditutup nantinya. Termasuk 6 Kecamatan yang ada di pesisir yakni Kecamatan Sambaliung, Tabalar, Biatan, Batu Putih, Talisayan, dan Biduk-Biduk. Akan tetapi proyek harus tetap dijalankan.

“Proyek tersebut harus dikerjakan jangan sampai anggaran sudah dikeluarkan malah tidak dilaksanakan, pasti nanti ada lelang proyek. Itu juga harus menyiapkan langkah-langkah serta solusi agar perputaran ekonomi tetap berjalan,” ujarnya.

Dikatakannya, Jembatan Sambaliung ini sudah saatnya diperbaiki karena usia jembatan kurang lebih 35 tahun. Dirinya menyebutkan pasti ada target dalam perbaikan tersebut.

“Apakah kita akan membiarkan jembatan seperti itu? Kalau sampai ambruk lalu ada yang putus bagaimana? Untuk itu kita harus support perbaikan tersebut,” pungkasnya.

Untuk perekonomian masyarakat, kata dia, tinggal bagaimana Pemerintah Kabupaten menyikapi, perlu membuat pengumuman serta menyosialisasikan bahwa jembatan akan ditutup. Apakah nantinya bahan pokok dari Tanjung Redeb akan dibawa ke Sambaliung untuk persiapan beberapa bulan atau digunakan kapal penyebarangan.

“Jangan sampai penutupan dianggap menjadi memutus mata rantai perekonomian masyarakat. Tentu perlu solusi untuk memberikan perhatian kepada masyarakat,” pungkasnya. (poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel