Follow kami di google berita

Jumlahnya Sedikit Tapi Mengajar Banyak Siswa, Tenaga Pendidik BK Dapat Perhatian Dari Komisi IV DPRD Kaltim

(Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub/Ist)
(Foto: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Ya'qub/Ist)

Anews.id, Samarinda – Jumlah tenaga pendidik mata pelajaran (matpel) Bimbingan Konseling (BK) pada setiap lembaga pendidikan dinilai oleh Komisi IV DPRD Kaltim masih belum memadai. Alasannya, karena ada salah satu sekolah dengan jumlah siswa mencapai ribuan tetapi hanya memiliki 2 tenaga pendidik BK.

Rusman Ya’qub, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim menerangkan bahwa pihaknya telah memberikan perhatian terhadap kehadiran tenaga pendidik BK ini. Berdasarkan informasi yang ia dapatkan, kondisi ruang konseling pada lembaga pendidikan terkait masih banyak yang belum cukup layak.

“Ada satuan pendidikan yang hanya memberi ruang sisa atau ruangan tak terpakai untuk jadi ruang konseling,” papar Rusman.

Rusman mengungkapkan adanya permasalahan lainnya yakni persepsi tenaga pendidik matpel lain terhadap tenaga pendidik BK. Seolah-olah, tenaga pendidik BK memiliki tanggung jawab penuh dalam hal menangani permasalahan yang dialami oleh para siswa. Namun menurut pandangannya, hal ini juga dapat dilakukan oleh tenaga pendidik matpel lainnya.

“Motif permasalahan siswa sekarang sudah banyak. Walau tidak ada jam mengajar seperti guru matpel lain, banyak juga guru BK mengerjakan tugas tambahan,” lanjutnya.

Rusman pun menjelaskan, para tenaga pendidik BK diwajibkan untuk meningkatkan kompetensinya. Agar terciptanya kapabilitas optimal dalam menangani permasalahan rumit yang dialami oleh siswa.

“Terkadang, ada masalah yang bukan dari siswa itu sendiri. Tapi juga bisa dipengaruhi oleh orangtua dan lingkungan. Kan penyelesaian masalah itu tak bisa selesai dalam 1-2 jam, bisa berhari-hari,” ungkap politisi dari Fraksi PPP itu.

Salah satu solusi yang yang disampaikan adalah melakukan pembentukan klinik konseling di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.

“Sehingga masalah krusial yang tak bisa ditangani satuan pendidikan, akan dirujuk ke klinik konseling itu. Nah itu nanti ditangani konselor, psikolog,” tutupnya. (Adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel