Follow kami di google berita

IDI Berau Fokus Tekan Stunting dan Kematian Ibu-Anak Lewat Bakti Sosial di Wilayah Terpencil

IDI Berau Fokus Tekan Stunting dan Kematian Ibu-Anak Lewat Bakti Sosial di Wilayah Terpencil
IDI Berau Fokus Tekan Stunting dan Kematian Ibu-Anak Lewat Bakti Sosial di Wilayah Terpencil

A-News.id, Tanjung Redeb — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Berau kembali menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan bakti sosial di sejumlah wilayah terpencil di Kabupaten Berau. Upaya ini menargetkan warga yang memiliki keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, sekaligus menjadi langkah konkret dalam menekan angka stunting serta kematian ibu dan anak.

Ketua IDI Berau, Dr. Jusram, menyebutkan bahwa isu stunting dan tingginya angka kematian ibu dan anak masih menjadi perhatian utama Pemkab Berau. Kondisi ini membutuhkan kolaborasi kuat antara pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan.

“Masalah ini tidak akan terselesaikan tanpa dukungan penuh dari DPRD dan pemerintah daerah,” ujar Dr. Jusram, Sabtu, 29 November 2024.

Ia mengungkapkan bahwa IDI Berau telah menjalankan program bakti sosial sejak 2009, dengan mendatangi langsung masyarakat di kampung-kampung yang sulit dijangkau. Program ini menjadi wujud nyata peran aktif para dokter dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kadang-kadang, dokterlah yang harus mendatangi pasien. Kami telah mengunjungi wilayah seperti Kasai, Maratua, Biduk-Biduk, Pulau Derawan, hingga Balikukup. Lokasi-lokasi ini kerap luput dari perhatian serius pemerintah daerah,” kata dia.

Dr. Jusram menekankan bahwa kegiatan bakti sosial ini bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan, terutama di wilayah dengan fasilitas yang minim. Selain itu, program ini juga menjadi sarana edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan pencegahan dini terhadap berbagai penyakit.

“Kesehatan adalah hak setiap individu. Kami ingin memastikan seluruh masyarakat Berau, termasuk mereka di pelosok, mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” imbuhnya.

Menurutnya, angka stunting yang terus meningkat serta tingginya kematian ibu dan anak di Kabupaten Berau merupakan tantangan besar yang harus ditangani bersama. Oleh sebab itu, IDI Berau tidak hanya bergerak sendiri, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat perbaikan kualitas hidup masyarakat.

Dengan program yang berkesinambungan, IDI Berau berharap dapat mendukung pemerintah daerah dalam menciptakan pemerataan layanan kesehatan. “Kami ingin memastikan bahwa kehadiran IDI dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan, terutama mereka yang selama ini sulit mendapatkan akses medis,” pungkas Dr. Jusram.

Bakti sosial ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk menciptakan perubahan positif dalam pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Berau.

Bagikan

Subscribe to Our Channel