Follow kami di google berita

Iccang Pertanyakan Kejelasan Penutupan Jembatan Sambaliung

 

A-NEWS.ID, TANJUNG REDEB – Ketidakjelasan kapan waktu penutupan jembatan Sambaliung menjadi sorotan DPRD Berau. Salah satu yang menyorot adalah Muhammad Ichsan Rapi atau yang kerap di sapa Daeng Iccang.

Politisi Partai Gerindra ini meminta kejelasan kapan jembatan tersebut akan ditutup. Pasalnya, pertanyaan itu kerap dia dapat dari masyarakat.

“Ini kan sudah menjadi pertanyaan umum. Banyak sudah masyarakat Sambaliung yang pindah ke Tanjung Redeb karena khawatir akan terlambat bekerja,” ujarnya.

Ditegaskannya, bulan Oktober tidak lama lagi berakhir. Dan akan berganti menjadi November. Namun, saat ini pemerintah di nilai lamban dalam mengambil sikap.

“Terlalu lambat ini,” tegasnya.

Lanjutnya, menyoroti soal kekuatan jembatan tersebut apabila sudah diperbaiki. Ditegaskannya, ketahanan jangan sampai jembatan tersebut hanya bertahan 1 sampai 2 tahun saja.

“Sama saja bohong kalau seperti itu. Kalau seperti itu, lebih bagus anggarannya buat membangun jembatan Kelay III,” tuturnya.

Iccang pun mempertanyakan keberadaan kapal LCT dan tambangan yang memuat kendaraan dan manusia menyeberangi Sungai Kelay. Baik yang ingin pergi ke Tanjung Redeb, maupun ke Sambaliung.

“Dermaga penyebrangan motor itu kemiringan juga membahayakan pengendara motor. Saya sendiri, kalau anak saya diikutkan di sana, saya harus tahu dulu, siapa yang bertanggungjawab penuh akan keselamatan mereka,” katanya.

Dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Berau, untuk benar-benar menjaga keamanan dan keselamatan penumpang saat melakukan penyeberangan. Terkait rencana penutupan yang selalu molor, dia menyebut bisa jadi persiapan belum maksimal, dan segera mengebut apa kekurangannya.

Dia juga meminta, agar Pemkab Berau, dapat segera merealisasikan pembangunan jembatan Kelay III, yang sudah lama direncanakan. Terlebih, jika perbaikan tidak dilakukan hingga November, bisa jadi anggaran yang sudah disediakan untuk perbaikan jembatan, akan dikembalikan ke Pemprov Kaltim.

“Ini kan proyek tahun tunggal, dan Desember harus sudah selesai. Sementara, ini kan sudah pekan ketiga Oktober. Kalau tidak memungkinkan dikerjakan karena mepetnya waktu, bisa saja kembali dananya. Dari pada setengah-setengah perbaikannya,” tandasnya. (ADV/POH)

Bagikan

Subscribe to Our Channel