Follow kami di google berita

Hasil Gelar Perkara Sementara, Walpri Kapolda Kaltara Yang Tertembak Tidak Ditemukan Tindak Pidana

A-News.id, Tanjung Selor – Kasus meninggalnya pengawal pribadi (Walpri) Kapolda Kalimantan Utara Brigadir SH terus bergulir. Selama 7 jam dilakukan gelar perkara yang dipimpin langsung Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Aditya Jaya bersama Pejabat Umum (PJU) lainnya.

Kabid Humas Polda Kaltara, Budi Rachmat saat Press rilis di Mapolda Kaltara menjelaskan, gelar perkara menghadirkan 14 Saksi, yang diperiksa kurang lebih 7 jam. Mulai pukul 11.00 hingga 17.00 WITA.

“Hasil gelar perkara kami simpulkan, dari hasil pemeriksaan BAP 14 Saksi tidak ditemukan tindak pidana. Sebab belum ada perkembangan dari Puslabfor apalagi baru dilakukan otopsi,” ujar Budi Senin (25/9).

Lalu, rekaman Closed Circuit Television (CCTV) telah dilakukan pemeriksaan, sebelumnya, telah dilakukan Rekontruksi pada Minggu (23/9) yang mulai jam 09.00 sampai dengan 14.00 WITA.

“Saat ini, penanganan kasus SH sedang dalam proses penyelidikan, nantinya akan naik ke proses penyidikan. Dan barang bukti telah dikumpulkan untuk dikirimkan Laboratorium Forensik (labfor) di Jakarta ataupun Surabaya,” terangnya.

Saat press rilis, Budi menceritakan awal mula kejadian yang menimpa anggota Walpri yang baru bertugas dari Satuan Brimob yang dipercayakan untuk mengawal Kapolda Kaltara.

Kronologis peristiwa pada Jumat siang (22/9/23), di hari kejadian termonitor direkaman CCTV di kamar Walpri, korban keluar masuk dalam kamar Walpri. Ditempat kejadian Perkara (TKP), tampak dari CCTV ada penjagaan yang pinjam sandal dan korban masih ada.

Sedangkan, di rekaman CCTV, selanjutnya sebelum kejadian dari depan rumah dan yang disamping.

“CCTV didepan rumah terlihat itu ada aktifitas korban dari pagi hingga siang hingga korban meninggal dunia. Untuk rekaman CCTV samping, itu memperlihatkan porektor peluru saat meletus berada pada pukul 12.39 WITA, sedangkan dijam real selisih 20 menit, kondisi ruangan dalam kamar hanya seorang diri tanpa orang,” sebutnya.

Namun, ini hanya hasil dari pemeriksaan CCTV. Lebih detail, lanjut Budi dari ahli akan menyampaikan, mengingat rekaman akan dikirimkan ke ahli forensik.

Mengenai hasil otopsi tambah dia Humas Polda jateng menyampaikan ada tembakan di arah kiri menembus jantung.

Dikejadian tersebut, yang menemukan SH diawal diakui Budi merupakan rekan kerja SH yang berinisial Briptu K.

Dimana K sendiri sebelum kejadian ditemukan SH tak bernyawa, K sempat di ajak korban SH untuk makan bersama.

“Direkaman CCTV, pada pukul 12.39 K mencocokan foto masakan yang rencana akan makan bersama, akhirnya tidak jadi karena sih korban mengajak K makan. Namun, karena melihat kondisi SH sudah tergelatak, K menghubungi Dokes dan penjagaan tiket melakukan upaya penyelamatan dilihat dari nadi ditangan korban sudah meninggal,” sebutnya.

Lalu, saat ditanyai mengenai ledakan dari senpi apakah tidak terdengar, Budi ungkapkan karena senpi SH dibungkus suara dari senpi tidak terdengar ledakan. (*/Lia).

Bagikan

Subscribe to Our Channel