Follow kami di google berita

Falen Minta Disdik Tambah RKB SMPN 4 Kelay

A-News.id – Tanjung Redeb – Kekurangan ruangan kelas belajar (RKB) masih dialami banyak SD dan SMP di Berau, termasuk SMPN 4 Kelay. Hal itu menyebabkan aktivitas belajar mengajar di SMP tersebut dilaksanakan di luar ruangan, di bawah tenda yang dibangun.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I DPRD Berau Falentinus Keo Meo meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk menambah jumlah ruang kelas belajar (RKB) pada SMPN 4 Kelay. Pasalnya, aktivitas belajar mengajar pada kelas tertentu berlangsung di luar ruangan.

“Saya rasa miris karena hari ini masih ada sekolah yang belajar di luar ruangan, di bawah terpal. Sementara di sisi lain anggaran kita untuk dunia pendidikan kali ini cukup besar. Dan mandat UU itu 20 persen untuk pendidikan,” jelasnya, Senin (9/9/2023).

Permasalahan minimnya RKB di SMP tersebut, lanjut Falen, patut ditelusuri lebih jauh. Penelusuran itu dimaksud untuk menemukan alasan di balik munculnya aktivitas belajar mengajar di luar ruangan tersebut.

“Perlu telusuri apakah tidak ada usulan penambahan RKB atau ada usulan tapi tidak ditanggapi. Atau juga ditanggapi hanya setengah-setengah,” terangnya.

Diakui Falen, memang permasalahan minimnya RKB itu juga disebabkan oleh meningkatnya jumlah peserta didik. Hal itu menyebabkan ruang kelas yang dibangun tidak dapat menampung bertambahnya peserta didik yang terus meningkat setiap tahun.

“Di Kelay itu dikelilingi banyak perusahaan sawit. Jumlah peserta didik juga terus bertambah. Karena itu saya minta Pemkab Berau untuk telusuri masalah ini. Sebab di lokasi itu ledakan penduduknya cukup tinggi,” tegasnya.

Menanggapi Falen, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Yudi Artangali menegaskan sudah melaksanakan rapat terkait masalah itu. Pihaknya juga akan turun ke lokasi untuk memantau kejelasan pembangunan tenda sebagai ruang kelas tersebut.

“Nanti kami cek di lapangan agar tidak confuse data. Karena data yang ada sebetulnya untuk SMPN 4 Kelay, kelas 3 itu hanya 22 orang. Itu cukup 1 kelas. Kemudian kelas 2 itu, 32 orang cukup 1 kelas. Sedangkan kelas 1 ada 38 orang,” ujarnya.

Dengan banyaknya jumlah murid kelas 1 maka otomatis mesti ada dua ruangan. SMP Kelay sendiri memiliki 4 ruangan. 3 ruangan belajar dan 1 ruang laboratorium. Karena itu, apabila ruang lab dipakai maka tidak melahirkan masalah.

“Yang jadi pertanyaan saya kenapa dipakai tenda lagi. Mungkin kelas dua dibagi juga dua kelas. Padahal semestinya lebih bagus tambah kursi di dalam ruangan itu,” tambahnya.

Ke depan, Yudi berupaya agar ada penambahan RKB untuk SMP 4 Kelay tersebut. Hal itu bertujuan agar penggunaan tenda sebagai ruangan kelas tidak terjadi lagi.

“Kami dari dinas sudah mengusahakan 2024 tambah 3 ruang kelas belajar. Sehingga ada 6 ruang kelas. Tiap angkatan punya dua ruang kelas,” tandasnya. (ADV/to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel