A-news.id, Tanjung Redeb — Persoalan legalitas lahan SDN 001 Pulau Derawan yang masih tanda tanya, dijawab oleh Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, Ali Syahbana.
Dikatakan Ali, pihak Disdik akan mencoba melakukan mediasi bersama dengan ahli waris lahan tersebut untuk kemudian menemukan solusi terbaik.
“Sedang kita mediasi dan berharap ada jalan terbaik dari kedua belah pihak, yakni pemerintah dan ahli waris,” ucapnya, Kamis (18/7/2024).
Ali menambahkan persoalan lahan tempat berdirinya bangunan SDN 001 Pulau Derawan tersebut memang sudah bergulir sejak 2 tahun lalu. Namun ada beberapa hal yang membuat lahan tersebut belum juga dibebaskan oleh pemerintah. Meski demikian, ia memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah tersebut tidak akan terganggu hingga muncul kesepakatan bersama ahli waris lahan.
“Insyaallah kegiatan belajar anak-anak tetap bisa berjalan sembari menunggu hasil mediasi kita bersama para ahli waris. Semoga segera menemukan jalan terbaik,” sebutnya.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Berau, Saga meminta Pemkab Berau segera ambil langkah untuk mengambil alih lahan tersebut dengan melakukan komunikasi dengan ahli waris. Hal itu demi menghindari adanya kejadian tidak diinginkan yang bisa saja terjadi di kemudian hari.
“Pemkab Berau segera komunikasikan hal ini ke ahli waris. Apa kendala pembebasannya tolong diselesaikan. Jangan sampai sekolah ditutup ahli waris karena tidak ada kejelasan. Karena ahli waris berhak atas lahan itu, jadi jangan menunggu terjadi penutupan sekolah baru menuntaskan permasalahan ini,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika membeberkan bahwa lahan seluas 60×50 meter persegi yang ditempati SDN 001 Pulau Derawan masih berstatus milik warga setempat.
Dikatakan Indra, beberapa bulan lalu ahli waris berniat untuk mengambil kembali lahan tersebut. Namun ia bersikeras agar niatan tersebut tidak dilakukan demi kepentingan masyarakat Pulau Derawan, khususnya anak-anak yang bersekolah di SD tersebut.
“Ini sebenarnya sudah hampir dua tahun lalu bergulir, tapi belum terselesaikan. Salah satu ahli waris bahkan sempat mau menutup sekolah, tapi saya bilang jangan. Karena kalau sampai ditutup saya pastikan semua administrasi kalian (ahli waris) saya tidak bantu. Ini bukan berbicara kepentingan pribadi, tapi kepentingan banyak warga di sini,” ujarnya.
Ia mengaku telah mengusulkan pembebasan lahan tersebut kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Berau. Namun karena sejumlah urusan administrasi yang belum rampung, hingga penyesuaian harga per meter tanah yang diajukan ahli waris belum juga menemukan titik kejelasan, proses pembebasan lahan pun masih terkendala. (Marta)