A-News.id, Tanjung Redeb — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Madri Pani telah mengemukakan seruan penting kepada pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan, untuk memberikan perhatian yang serius terhadap kondisi sekolah-sekolah di daerah pedalaman. Dalam pandangannya, pendidikan merupakan aspek yang sangat vital dalam upaya kemajuan bangsa, dan oleh karena itu, harus mendapatkan prioritas yang sama dengan daerah perkotaan.
Madri menyoroti perbedaan pembangunan sekolah antara daerah perkotaan dan pedalaman. Hal ini, menurutnya, telah memicu perasaan iri di kalangan sekolah di pedalaman yang merasa terpinggirkan. Dalam konteks ini, Madri mengingatkan bahwa esensi pendidikan seharusnya tidak terbatas oleh geografi.
“Perlu diingat bahwa yang terpenting adalah apakah sekolah tersebut memenuhi standar yang diperlukan sebagai tempat yang layak untuk belajar dan mengajar, bukan lokasinya,” tegas Madri.
Lebih lanjut, Madri membahas permasalahan yang dihadapi oleh SD 002 Merapun di Kecamatan Kelay. Dengan 264 siswa yang harus berbagi 4 ruang kelas, situasi ini menyebabkan siswa mendapatkan waktu belajar yang terbatas, dengan pembagian menjadi 3 shift.
“Saya rasa ini kurang memadai, jika hanya dua hingga tiga jam pelajaran dalam sehari. Idealnya, siswa seharusnya mendapatkan 7 jam pelajaran,” ungkapnya.
Sebagai politikus NasDem, Madri menekankan bahwa alokasi anggaran untuk sektor pendidikan di Berau sudah cukup besar, sekitar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sesuai ketentuan undang-undang. Oleh karena itu, ia merasa prihatin ketika masih ada sekolah yang tidak memenuhi standar.
“Dengan anggaran sebesar Rp 3,5 triliun, seharusnya kita mampu membangun setidaknya satu sekolah. Ini bukanlah hal yang bisa diabaikan,” tandasnya.
Madri menegaskan bahwa proses belajar mengajar harus berjalan dengan maksimal, dan tidak boleh ada diskriminasi dalam penyelenggaraan pendidikan di Bumi Batiwakkal (sebutan untuk Berau). Ia menekankan bahwa masa depan bangsa tergantung pada pendidikan, dan kualitas pendidikan di daerah pedalaman harus ditingkatkan secara signifikan.
“Pokoknya, setiap sekolah, di mana pun berada, harus mendapatkan perhatian serius,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Berau telah mengakui permasalahan yang dihadapi oleh SD 002 Merapun. Rencana penambahan gedung sekolah akan diajukan dalam Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun 2023.
Pandu, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar di Disdik Berau, mengonfirmasi bahwa mereka berkomitmen untuk mengajukan proposal pembangunan gedung sekolah tambahan. Namun, hingga saat ini, mereka belum dapat memperkirakan alokasi anggaran yang diperlukan untuk persetujuan pembangunan tersebut. Informasi lebih lanjut akan diberikan setelah proposal diajukan kembali.
“Kami belum memiliki informasi tentang anggaran yang dibutuhkan. Semua informasi terkait hal ini dapat diperoleh dari Bapelitbang Berau. Tugas kami hanya sebatas mengusulkan,” jelas Pandu. (adv)