Follow kami di google berita

Ditjen Hubla Bagikan Sertifikat Kapal dan Life Jacket Gratis Di Labuan Bajo, Tingkatkan Keselamatan Pelayaran

A-News.id, (Labuan Bajo) — Pemerintah telah menetapkan Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dicanangkan program pengembangan kawasan strategis nasional dalam daftar Proyek Strategis Nasional.

Labuan Bajo merupakan salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman hayati terbaik di dunia. Tidak heran banyak wisatawan lokal bahkan manca negara yang berkunjung menikmati keindahan alam di Labuan Bajo yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Transportasi yang aman dan nyaman juga menjadi suatu hal yang penting guna mendukung pariwisata di Labuan Bajo. Oleh karena itu, kesadaran akan pentingnya memperhatikan kelaiklautan kapal sebelum berlayar harus ditanamkan kepada seluruh unsur pelayaran.

 

Dalam rangka mendukung transportasi laut yang selamat, aman dan nyaman, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut membagikan sertifikat e-Pas Kecil dan perlengkapan keselamatan pelayaran berupa life jacket sebanyak 100 buah yang diserahkan langsung secara simbolis oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Hartanto, didampingi Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Rusdiyanto, kepada para pemilik kapal wisata tradisional pengangkut penumpang di Pelabuhan Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

“Tujuan dari pembagian e-Pas Kecil dan Life Jacket untuk meningkatkan kesadaran semua pihak pemangku kepentingan, baik regulator, operator maupun para pengguna jasa transportasi laut akan pentingnya keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab bersama,” kata Hartanto saat memberikan pengarahan di Pelabuhan Marina Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/1/2023).

Hartanto mengungkapkan life jacket dan e-Pas Kecil tersebut diberikan secara gratis sehingga diharapkan mampu menambah semangat bagi seluruh operator kapal untuk bersama-sama menjaga keselamatan kapal.

“Mudah – mudahan apa yang dapat kami berikan walaupun sedikit namun akan kami coba programnya kita laksanakan secara terus – menerus. Insya Allah… nanti kita akan datang lagi, kami meminta kepada Kepala KSOP untuk mendata kembali kebutuhan life jacket,” ujarnya.

Hartanto juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat atas dukungannya dan berharap agar kegiatan ini membawa manfaat dan keberkahan untuk kita semua.

Sementara Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng dalam kesempatan yang sama juga mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kepedulian Kementerian Perhubungan kepada masyarakat di Labuan Bajo.

“Hari ini kami sangat senang bisa menerima sertifikat secara cuma – cuma dan juga life jacket. Terima kasih untuk upaya yang baik ini dan ini bukan yang pertama, kita juga sudah buat kerjasama dan ternyata ini berkelanjutan,” kata Yulianus.

“Tentu harapan kami ini tidak berhenti disini, ke depan supaya nanti kita bisa dapat melayani lebih baik masyarakat terutama para wisatawan yang akan berkunjung kesini,” tambahnya.

Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Rusdiyanto mengatakan pihaknya telah memberikan suatu pembatasan untuk tidak memberikan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) kepada operator kapal sampai dengan tanggal 28 Januari 2024, dimana hal ini didasari oleh himbauan dari BMKG terkait kondisi cuaca di wilayah Labuan Bajo.

Stephanus Rusdiyanto menjelaskan Bapak Menteri Perhubungan telah memerintahkan Bapak Dirjen Perhubungan Laut untuk berkoordinasi dengan pemilik, operator dan kru kapal yang ada di Labuan Bajo untuk bersama – sama mengajak untuk peduli terhadap keselamatan pelayaran, termasuk pembatasan untuk tidak berlayar sampai ke Pulau Komodo yang memang memiliki dasar yang kuat, baik itu cuaca maupun pertimbangan lain yang terjadi selama ini.

Lebih lanjut, Hartanto mengatakan bahwa tentu saja kondisi keselamatan di lingkungan ini telah mendapat perhatian khusus dari KSOP Kelas III Labuan Bajo, mengingat beberapa saat yang lalu ada kapal speedboat Labuan Bajo I dan kapal Alfathran yang mendapatkan situasi yang tidak baik sehingga mengalami kecelakaan.

“Pada kesempatan yang baik ini, Saya mewakili pimpinan beserta tim yang hadir menyampaikan turut berdua cita atas beberapa kejadian yang lalu,” ucapnya.

Hartanto juga menghimbau kepada seluruh pihak yang berkepentingan mari bersama-sama peduli dan patuhi semua peraturan terkait keselamatan pelayaran. “Keberadaan Bapak/Ibu tolong agar betul-betul mampu menjadi komponen untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat nasional dan internasional yang datang terlayani dengan baik, yaitu keselamatan pelayaran yang aman dan nyaman,” tuturnya.

Direktorat Perkapalan dan Kepelautan pada kesempatan itu juga menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Peduli Keselamatan Pelayaran yang dilaksanakan di Hotel The Suites Jayakarta Labuan Bajo.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 orang peserta yang terdiri dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Wilayah Nusa Tenggara Timur, Dinas Perhubungan Manggarai Barat, perwakilan perusahaan pelayaran dan operator kapal di wilayah Labuan Bajo.

Selain itu, Ditjen Perhubungan Laut juga memberikan penghargaan kepada operator kapal penumpang tradisional di Labuan Bajo. Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi Kementerian Perhubungan kepada para operator kapal penumpang yang sudah bekerjasama menjaga keselamatan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Wakil Bupati Manggarai Barat, Komandan Pangkalan Angkatan Laut Labuan Bajo Letkol Laut (P) Alun Kurnianto, Kasatpol Air Polres Manggarai Barat, Perwakilan BNPB Daerah Manggarai Barat, Perwakilan Balai Taman Nasional Komodo, Kepala BTKP, Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo Stephanus Rusdiyanto, Kantor UPT di wilayah Nusa Tenggara Timur, pemilik perusahaan pelayaran dan operator kapal di wilayah Labuan Bajo. (Mimbar maritim).

Bagikan

Subscribe to Our Channel