A-News.id, Tanjung Redeb – Hari Raya Iduladha atau Hari Raya Kurban tinggal menghitung hari. Namun DPRD Kabupaten Berau meminta Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau tetap rutin melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap hewan kurban yang ada di pasaran. Terutama yang datang dari luar daerah.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi II Andi Amir. Dikatakannya, pengawasan itu dalam rangka memastikan hewan kurban yang dijual ke masyarakat dalam kondisi sehat dan layak dikonsumsi.
Menurut dia, hewan kurban baik sapi maupun kambing yang diedarkan ke masyarakat untuk Hari Raya Iduladha 1444 H harus dipastikan sehat, utamanya dari penyakit mulut dan kuku, termasuk juga cacing hati.
“Kita harus terus waspada dengan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak yang masuk ke Berau,” ucapnya, Kamis (22/6/2023).
Apalagi pasokan hewan kurban di Berau didominasi dari luar daerah seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi.
Diakuinya, sejauh ini OPD terkait sudah melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang ada di beberapa titik penjualan. Informasi yang diterimanya, belum ada masalah terkait kesehatan hewan kurban.
“Terkait penyakit mulut dan kuku saya sudah ada komunikasi, infonya aman aja dari luar. Karena setiap masuk pasti ada pemeriksaan,” jelas Andi Amir.
“Tapi kami tetap minta Distanak Rutin melakukan pengecekan langsung hewan kurban yang ada. Agar semua bisa dipastikan aman dan tidak terjangkit penyakit,” imbuhnya.
PSeperti disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Junaidi, memang sebagian besar sapi yang masuk ke Berau untuk dijual berasal dari luar daerah.
“Ada sapi lokal. Tapi lebih banyak dari luar, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Namun sapi yang masuk sebelumnya sudah melalui pemeriksaan dan karantina. Sehingga dipastikan sapi yang ada di lokasi penjualan sehat dan layak jual.
“Sejauh ini sesuai pengamatan belum ada yang sakit. Sebelum di kirim sudah karantina. Sampai di sini (Berau) karantina lagi,,” imbuhnya. (ADV/to)