Follow kami di google berita

Berau Miliki Potensi Irigasi Besar, Bupati : Pengelolaan Belum Optimal

IKLAN VIDEO LIST

A-News.id, Tanjung Redeb — Bupati Berau Sri Juniarsih menyebut Kabupaten Berau memiliki potensi irigasi yang cukup besar. Namun dalam pengelolaannya belum maksimal sehingga hal ini menjadi hambatan petani di Bumi Batiwakkal.

Dijelaskan Sri, lahan persawahan tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan. Karena pengelolaan irigasi di Berau belum maksimal serta ketidakseimbangannya antara lahan yang luas dengan jumlah petani yang masih sedikit.

“Ketidakseimbangan ini terjadi antara lahan pertanian yang luas, sedangkan jumlah petani sedikit. Selain itu, ketersediaan air yang melimpah, namun tidak merata menjadi beberapa masalah utama dalam bercocok tanam,” ujar Bupati Sri saat membuka sidang komisi irigasi oleh DPUPR-PERA Provinsi Kalimantan Timur untuk membahas Rencana Tata Tanam Global (RTTG) di Hotel Eclusive Tanjung Redeb, Selasa (16/5/2023).

Kabupaten Berau saat ini dikatakan Sri, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat salah satunya yakni dengan mengembangkan potensi irigasi yang ada agar dapat memenuhi kebutuhan pangan yang berkualitas baik. Dengan kualitas yang baik tersebut tentu dapat meningkatkan angka panen dan nilai jual yang cukup tinggi.

“Hal ini juga tidak terlepas dari perhatian Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam melihat potensi daerah irigasi di Berau,” ungkapnya.

Diakui Sri permasalahan lahan pertanian atau persawahan yang cukup luas ini tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pemerintah daerah melainkan juga harus mendapat dukungan dari petani itu sendiri dan OPD instansi terkait dalam memenuhi kebutuhan ketahanan pangan di Kabupaten Berau.

“Saat ini pemerintah memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat salah satunya dengan optimalisasi swktor hilir sumber daya dan pertanian. Yang nantinya dapat membuka perluasan lapangan kerja serta pengembangan usaha berbasis pariwisata dan kearifan lokal,” tutur Sri.

Diantaranya dengan memberikan bantuan stimulan seperti Sapronak, Saprodri dan Alsintan. Selain itu juga berkomitmen mewujudkan sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan berbasis teknologi yang maju.

Adapun tujuan sidang komisi irigasi ini membahas RTTG untuk daerah irigasi Labanan, Semurut dan Buyung-Buyung. Menurut Sri, kegiatan tersebut merupakan percontohan baik dalam pengelolaan yang bersinergi dengan berbagai elemen. Baik itu Pemprov Kaltim, Pemkab Berau, Kelompok Tani dan masyarakat lainnya.

Dirinya berharap melalui sidang komisi irigasi ini dapat memberikan solusi terhadap produksi padi yang nantinya dapat membantu petani dalam meningkatkan pendapatannya.

Sejauh ini, pengelolaan daerah irigasi yang sudah baik atau memerlukan penanganan serius tak luput dari pengawasannya. Sehingga saran dan masukan berdasarkan informasi dilapangan sangat dibutuhkan agar petani yang kesulitan mengelola lagannya dapat dibantu.

“Sehingga permasalahan yang dialami para petani dapat diberikan solusi, sehingga mewujudkan tujuan pembangunan daerah irigasi yang tepat sasaran,” tukasnya. (Yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel