Follow kami di google berita

Wanti-wanti Kebakaran Hutan Jelang Musim Kemarau

A-News.id, Tanjung Redeb — Presiden RI Joko Widodo meminta jajarannya mewanti-wanti jajarannya untuk selalu waspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menjelang musim kemarau di Indonesia.

“Hati-hati mengenai musim kemarau, hati-hati mengenai kebakaran hutan dan lahan,” kata Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (9/4).

Dikutip dari media online cnnindonesia.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan Indonesia memiliki total 342 zona musim dan diperkirakan tidak mengalami musim kemarau secara bersamaan.

Sebanyak 29,8 persen diprediksi akan mengawali musim kemarau pada April 2022, yakni di zona musim Nusa Tenggara, zona musim Bali dan sebagian Jawa.

Kemudian, sebanyak 22,8 persen wilayah akan memasuki kemarau pada Mei, meliputi sebagian Bali, Jawa, sebagian Sumatera, sebagian Kalimantan, Maluku dan sebagian Papua.

Ada 23,7 persen wilayah yang memasuki musim kemarau pada Juni 2022, meliputi Sumatera, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sebagian kecil Maluku, dan sebagian Papua.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau Nofian Hidayat, menjelaskan untuk di Kabupaten Berau persiapan untuk mengantisipasi menghadapi musim kemarau pihaknya telah mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat.

“Dalam artian pencegahan ini agar masyarakat sadar akan bahaya jika membuka lahan dengan cara membakar tanpa pengawasan,” jelasnya.

Nofian menuturkan jika nantinya anggaran telah disahkan, akan ada patroli gabungan yang tergabung dari BPBD, TNI, POLRI dan unsur masyarakat yang tergabung dalam MPA (Masyarakat Peduli Api). MPA ini juga telah menyebar ke seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Berau, terkecuali Kecamatan Maratua dan Kecamatan Tanjung Redeb.

“Sudah ada MPA yang akan membantu kami juga, kami membantu edukasi, berikan pengawasan serta pelajaran kepada masyarakat secara humanis dan persuatif  agar tak membuka lahan tanpa pengawasan dengan cara dibakar,” tuturnya.

Untuk MPA sendiri ada sekitar 15 orang per kecamatan bahkan 18 orang secara sukarela membantu pemerintah dalam hal penanganan serta pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

“Kami berikan pembekalan orang-orang itu hampir 2 tahun kita berikan materi, edukasi, training agar mereka terbiasa dan betul meereka relawan yang tidak bergaji, tapi kami fasilitasi baju, sepatu apa segala, karenakan jiwa sosialnya orang begitu susah ditemukan,” katanya.

Untuk daerah rawan terjadinya Karhutla yaitu di daerah Kecamatan Gunung Tabur, Kecamatan Segah, Kecamatan Tanjung Batu, Kecamatan Sambaliung, dan Kecamatan Tabalar.

“Sudah ada 3 kali kejadian kebakaran hutan untuk tahun ini di Teluk Bayur, Gunung Tabur, terus di Tanjung Batu akan tetapi debitnya tidak terlalu besar dan kami tangani juga walau tanpa ada anggaran itu gotong royong juga.” pungasnya. (nov)

Bagikan

Subscribe to Our Channel