A-News.id, Tanjung Redeb — Selama bulan Ramadan ini, volume sampah di Kabupaten Berau naik hingga 15 persen, yang biasanya di angka 7 ton bertambah hingga 8 ton lebih. Kenaikan ini lantaran perilaku konsumtif masyarakat yang juga meningkat.
“Dengan jumlah peningkatan itu, sementara kami maksimalkan saja pengolahannya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang ada. Karena TPA baru di Pegat Bukur juga belum siap,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim, ditemui Senin (24/3/2025) siang.
Dijelaskannya, untuk peningkatan volume sampah selama Ramadan tahun ini, didominasi jenis sampah organik atau sampah sisa makanan dan olahan rumah tangga.
“Kita tidak bisa juga tidak mengangkut sampah itu. Apalagi sampah organik termasuk sampah basah, yang akan berbau jika ditumpuk atau dibiarkan melebihi tiga hari,” tambahnya.
Untuk teknis pengelolaan sampah organik itu, DLHK menggunakan sistem kontrol landfill. Dimana sampah setinggi 60 cm akan dilapisi tanah sekitar 20-25 cm. Dengan sistem ini maka sampah itu akan bisa terurai lebih cepat
Dengan keterbatasan tempat dan sumber daya manusia (SDM) yang ada, maka untuk sistem kontrol landfill yang diaplikasikan di TPA saat ini hanya bersifat sementara.
“Kami berupaya menggandeng pihak ketiga, agar sistem ini bisa berjalan. Karena untuk anggaran pengelolaan sampah yang ada juga terbatas, hanya sampai bulan Agustus 2025. Jadi kami upayakan kolaborasi agar bisa berjalan maksimal,” pungkasnya. (mel)