Follow kami di google berita

Sektor Batu Bara Masih Jadi Tulang Punggung Ekonomi Berau

A-News.id, Tanjung Redeb — Keberadaan korporasi yang bergerak pada sektor pertambangan dan penggalian di Bumi Batiwakkal menjadi biang perputaran ekonomi.

Tak jarang, itu menjadi daya tarik investasi, yang berujung pada munculnya lapangan usaha dan kerja serta ragam efek dominonya.

Diketahui, Berau merupakan daerah wisata. Dengan sejuta keindahan alamnnya, nyatanya Berau belum bisa bergantung pada sektor pariwisata untuk mendongkrak pendapatan daerah.

Pertambangan batu bara di Berau sangat berperan dan berkontribusi untuk pembangunan Bumi Batiwakkal. Itu dibuktikan dengan adanya 80-85 persen anggaran pendapatan daerah dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau setiap tahunnya, yang bersumber dari dana perimbangan pemerintah pusat yang 55-65 persen adalah Dana Bagi Hasil (DBH) Mineral dan Batu Bara (Minerba).

Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Berau, Sri Eka Takariyati, pendapatan daerah Berau memang paling besar dari dana transfer pemerintah pusat. Khususnya dana perimbangan pusat dari DBH Minerba.

“PAD Berau masih sekira 10-15 persen, secara khusus Kabupaten Berau masih sangat bergantung dari dana perimbangan,” ujarnya.

85 persen dana perimbangan menyumbang persentase pendapatan daerah merupakan dominasi dari DBH Minerba yang mencapai 55-65 persen.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Berau, Lita Januarti Hakim, menyatakan bahwa data tersebut, adalah penegasan atas klaim sektor pertambangan batu bara sebagai penyumbang kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Berau.

Berdasarkan data BPS, dari 17 sektor lapangan usaha penyumbang PDRB Kabupaten Berau, sektor pertambangan dan penggalian secara fluktuatif mengisi 60 persen perhitungan PDRB setiap tahun setidaknya dalam catatan lima tahun terakhir.

“Batu bara paling besar, selanjutnya perkebunan,” katanya.

Sektor pertambangan, kata dia, memberikan efek multyplier. Dimana, peningkatannya bisa memengaruhi sektor usaha lainnya.

” Contohnya saja pertumbuhan ekonomi menurun pada 2020 kala pandemik dan menurunnya kinerja sektor pertambangan. Itu menyebabkan sektor usaha lainnya juga terdampak,” terangnya.

Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, keberadaan sektor pertambangan tentunya menjadi poin positif bagi Berau.

Dimana, saat ini Berau masih cukup bergantung pada sektor pertambangan. Salah satu sektor pertambangan di Berau di kelola oleh PT Berau Coal.

“Ya kita akui hal tersebut,” singkatnya.

Dia menyadari bahwa keberadaan industri tersebut memberi dampak terbesar bagi PDRB dan geliat ekonomi daerah. Yang pada akhirnya menggerakkan banyak sektor mulai yang paling kecil sampai skala industri listas segmen. (poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel