A-News.id, Tanjung Redeb – Masyarakat di perumahan indah (BI) Jalan Durian III, Tanjung Redeb diresahkan dengan kemunculan monyet ekor panjang atau dengan nama latin Macaca Fascicularis.
Kondisi tersebut langsung dilaporan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 Berau, Jumat (17/3/2023).
Menerima laporan warga, Kepala BKSDA SKW 1 Berau Dheny Mardiono menyatakan, bahwa monyet liar tersebut memang kerap muncul di permukiman warga sekitar bahkan jumlahnya diakui hampir puluhan.
Kata Dheny, primata tersebut muncul di sekitaran bukit kecil yang letaknya tak jauh dari perumahan warga. Setelah mengetahui letak pasti dari laporan yang diterima, ia bersama pihaknya kemudian melanjutkan dengan menyusun strategi upaya penangkapan dengan memasang kandang jebak di lokasi biasa monyet itu muncul.
“Sekitar empat atau lima hari di situ kita mendapatkan lima ekor monyet ekor panjang, langsung dievakuasi. Selanjutnya, mendapatkan enam ekor dan kembali mendapatkan tambahan tiga ekor lagi,” ujarnya.
Sehingganya, dari upaya penangkapan tersebut pihak BKSDA berhasil mendapatkan 14 ekor monyet ekor panjang. Yang setelahnya akan dilepasliarkan ke lokasi yang jauh dari permukiman masyarakat.
“Dari ke-14 monyet ini berstatus tidak di lindungi. Sebagian sudah kita amankan (gerombolan monyet ekor panjang),” tambahnya.
Dheny juga menjelaskan, selama proses penangkapan kendala yang dihadapi hanyalah keterbatasan personel di lapangan sehingga upaya penangkapan beberapa kali dihentikan sementara. Terbatasnya personel tersebut lantaran sebagian tim BKSDA diakui tengah bertugas di wilayah Kelay dan tempat lainnya.
“Namun, alat jebak kami masih berada di lokasi tersebut (Perum BI), untuk saat ini kandang jebak kami tutupi sementara agar sisa monyet liar yang ada bisa melupakan jebakan tersebut dan kemudian kalau tim sudah kembali lagi bisa kita jebak dan kita evakuasi kembali,” tutupnya. (mik)