A-News.id, Tanjung Redeb — Masuk dalam salah satu dari 10 OPD yang serapan anggarannya masih rendah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau memiliki alasan jelas. Ditemui Selasa (12/11/2024), Kadis PUPR Berau, Fendra Firnawan menyebut jika realisasi itu akibat adanya penambahan anggaran.
“Jadi sebenarnya kalau sesuai data riil untuk realisasi serapan anggaran di DPUPR itu di angka 67 persen. Itu kalau di akhir Oktober atau November 2024,” terang Fendra.
Namun, karena kemudian di anggaran perubahan 2024 ada masuk tambahan sekitar Rp 1 triliun lebih, sehingga berimbas pada progress pengerjaan yang sedang berjalan saat ini menjadi mundur atau terhambat.
Adanya masuk anggaran dari perubahan itulah menjadi penyebab salah satu turunnya realisasi hingga ke angka 45 persen. Padahal, jika mengikuti data awal tanpa anggaran tambahan, tentunya angka persenannya masih diatas 50 persen.
Sebagai informasi, jumlah total anggaran yang masuk ke DPUPR Berau adalah Rp 3,7 triliun. Dengan realisasi fisiknya hingga September 2024 masih di angka 40 persen atau Rp 1,48 triliun. Dan untuk realisasi keuangan di angka 30,48 persen atau Rp 1,12 triliun.
“Kalau dibilang bagaimana mempercepat penyerapan ya kita sudah berjalan proyek-proyek yang saat ini dikerjakan. Tapi perlu dicatat itu adalah dengan pagu anggaran awal sebelum adanya tambahan di perubahan. Jadi kita selesaikan dulu semuanya,” tegasnya.
Kabupaten Berau sendiri di tahun 2024 ini memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni senilai Rp 5,08 triliun, serta APBD perubahan sebesar Rp 1,97 triliun, dengan total lebih dari Rp 7 triliun.
Hingga Oktober 2024, realisasi fisik keseluruhan mencapai 79,83 persen, sementara realisasi keuangan total sebesar 69,97 persen. Dimana target akhir tahun ditetapkan dengan realisasi fisik sebesar 95 persen dan keuangan 93 persen. (Amel)