A-News.id, Tanjung Selor – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kalimantan Utara (Kaltara) untuk jenjang SMA, SMK, SMP, dan SD akan berlangsung pada Juni hingga Juli 2024. Namun, diprediksi ada dua daerah yang rawan mengalami masalah PPDB, yaitu Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, Sudarsono, kedua daerah tersebut dianggap krusial karena jumlah siswa lulusan SMP yang membludak dan minat tinggi untuk bersekolah di sekolah negeri. Hal ini menyebabkan banyak siswa yang tidak mendapatkan sekolah yang diinginkan.
“Contohnya di Tarakan, seperti SMA Negeri 1 Tarakan atau SMA Negeri 4,” jelas Sudarsono.
Untuk mengatasi hal ini, Disdikbud Kaltara telah menyiapkan beberapa strategi, salah satunya adalah dengan menambah sekolah baru. Di Tarakan, akan dibangun SMA Negeri 5 di Pasir Putih, Kecamatan Tarakan Barat.
“Penambahan SMA 5 ini untuk menjawab semua pertanyaan masyarakat,” kata Sudarsono.
Namun, pembangunan SMA Negeri 5 terkendala oleh luas tanah yang dihibahkan Pemkot Tarakan yang tidak memenuhi persyaratan minimal 1 hektar untuk membangun satu unit sekolah.
“Persyaratan untuk membangun 1 unit sekolah minimal 1 hektar. Sedangkan yang dihibahkan tidak sampai 4.000 h.a,” ujar Sudarsono.
Meskipun begitu, Sudarsono berharap pembangunan SMA Negeri 5 dapat segera dilakukan. “Ya, insyallah tahun depan (2025) kita bisa membangun dengan mengunakan dana alokasi khusus (DAK),” ujarnya.
Sementara itu, untuk Kabupaten Nunukan, Disdikbud Kaltara berencana membangun Unit Sekolah Baru (USB) di Sei Menggaris. Namun, pembangunan USB di Sei Menggaris terhalang oleh jumlah siswa yang belum mencapai minimal 60 siswa.
“Karena pembentukan USB berharap dari dana bos, sedangkan dana bos bisa membantu minimal 60 siswa dan sesuai data yang dihimpun lulusan SMP di Seimenggaris tidak mencapai 60 siswa,” kata Sudarsono.
Sebagai solusi, Disdikbud Kaltara akan menampung siswa yang tidak tertampung di SMA Negeri 5 Tarakan di SMA Negeri 12 atau SMA Negeri 14.
“Makanya dalam beberapa hari ini kami akan rapat kembali dengan DPRD. Jika Tarakan ini betul-betul serius mau berikan kami tanah insyallah 2025 ini kami akan dibangun,” tukas Sudarsono.
Pembangunan USB di Kaltara
Disdikbud Kaltara juga berencana membangun USB di Kabupaten Tanah Tidung. Namun, pembangunan USB di Tanah Tidung masih menunggu persetujuan dari pemerintah daerah setempat.
“Untuk USB Tanah Tidung masih menunggu persetujuan dari Pemkab, karena masih ada beberapa kendala teknis,” kata Sudarsono.
Sudarsono berharap dengan pembangunan USB di Kaltara, dapat mengatasi masalah PPDB dan meningkatkan akses pendidikan bagi semua anak di Kaltara.
Biaya Pembangunan USB
Biaya pembangunan USB di Kaltara diperkirakan mencapai Rp 12 miliar. Dana untuk pembangunan USB akan bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana BOS. (lia)