A-News.Id, Tanjung Selor – Kalimantan Utara (Kaltara) hingga kini masih belum memiliki fasilitas Rumah Sakit Jiwa (RSJ), padahal sesuai amanat Undang-undang Nomor 18 tahun 2014, fasilitas kesehatan RSJ harus ada disetiap provinsi.
Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinskes) Kaltara Usman menyebutkan, pihaknya tengah berupaya mendapatkan pendanaan pembangunan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Mengingat RSJ menjadi prioritas, dengan anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 200 miliar.
Pembangunan RSJ sangat penting bagi Kaltara, karena sementara rumas sakit (RS) yang ada di Kota Tarakan salah satu yang digunakan sebagai tempat perawatan, terkadang melebihi kapasitas.
Sehingga, dirinya berharap jika terbangun RSJ, pihaknya akan bertahap pemenuhan SDM.
Sementara, Sekertaris Dinkes Kaltara saat ditemui digedung gabungan dinas (Gadis ) Kaltara, menjelaskan prevalensi Orang dalam ganguan jiwa (ODGJ), di Kaltara tahun 2018 cukup tinggi diberada Kabupaten Malinau. Sedangkan, untuk data terbaru dirinya belum mengetahui secara pasti.
Kemudian, pria berkacamata tersebut juga menyampaikan bahwa dengan adanya RSJ membuat dilema. Sebab tidak begitu membantu. Karena, yang penting pasca perawatan. Ada banyak pasien yang sudah dirawat sembuh. Tetapi, ketika sudah kembali kelingkungan (Rumah) kondisi pasien kembali seperti semula.
“Yang harus diperhatikan itu, obat –obatan kepada pasien.Sebab obat tersebut harus rutin dikonsumsi seumur hidup. Kalau tidak rutin akan kembali lagi,” ujarnya.
Agus juga menyebutkan bahwa penyembuhan ODGJ harus didukung dari penerimaan dari keluarga dan masyarakat.
“Jika masih dianggap orang gila, padahal dia (Pasien) sudah sembuh, hal ini bisa berpengaruh kemental dan bisa balik lagi.Makanya penyembuhan pasca ini sangat penting,” jelasnya.
Lebih lanjut, dikatakan dia pembangunan RSJ direncanakan pada 2024. Namun, belum bisa terealisasi karena terkendala anggaran. lalu, mengenai kesiapan Kaltara yang masih kurang.
“Pembentukan RSJ Kaltara ini harus dimantapkan dulu, kita ngajukan tapi seolah-olah kita tidak siap lahan, Sumber Daya Manusia (SDM) itu juga bisa jadi masalah,” tukas dia.
Sejauh ini, lanjutnya, persiapan dari Dinkes Kaltara jika RSJ dibangun di Kaltara. karena belum ada bayangan itu dibangun mengingat membutuhkan SDM yang tinggi. Sesuai standar dokter jiwa, umum, sama dengan membangun Rumah Sakit (RS) umum yang harus lengkap.
“RSJ ini bukan hanya masalah jiwa saja, karena masalah kesehatan lain juga banyak, dan perlu dokter, perawat. Semua harus komplit namanya bangun RS,” tutupnya. (*/Lia)