Follow kami di google berita

Manusia Masih Jadi Ancaman Keberlangsungan Penyu Sangalaki

A-news.id, Tanjung Redeb — Pulau Sangalaki yang merupakan kawasan konservasi Penyu, masih terancam keberlangsungannya. Selain air laut, manusia itu sendiri juga menjadi faktor potensi musnahnya Penyu Sangalaki.

“Ancamannya banyak, pertama sarang Penyu di pasir kalau tersapu air laut, pasti tidak akan menetas. Kemudian pencurian telur Penyu. Beragam upaya kami lakukan salah satunya patroli rutin, penjagaan kawasan bersama Polisi Hutan (Polhut),” ujar Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Konservasi Wilayah I BKSDA Berau, Dheny Mardiono.

Tak hanya itu, relokasi telur penyu ke Hatchery atau tempat penetasan semi alami juga dilakukan, guna menyelamatkan telur Penyu yang terancam oleh air laut dan predator, baik manusia maupun predator alam lainnya. BKSDA Kaltim mencatat sejak Januari hingga Desember 2024, sekitar 4.581 ekor Penyu yang mendarat di Pulau Sangalaki.

BKSDA Kaltim juga merekrut masyarakat sekitaran Kepulauan Derawan, guna melakukan misi penyelamatan bersama. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2024, perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Serta, Undang-undang (UU) Nomor 5 Tahun 1990 dan mencabut Pasal 33 dan Pasal 69 huruf c UU Nomor 17 Tahun 2019.

“Dimana konservasi dan ekosistemnya merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Sehingga kami membentuk Masyarakat Mitra Polhut (MMP) dengan honor harian, untuk membantu BKSDA dalam pelestarian telur Penyu,” tambahnya.

Dheny juga menyebut jika permintaan konsumsi telur Penyu, juga menjadi salah satu faktor maraknya aksi pencurian. Padahal, sesuai UU konsumsi telur Penyu sudah dilarang karena termasuk satwa yang dilindungi.

Pulau Sangalaki, selain menjadi kawasan konservasi, juga menjadi objek wisata edukasi berbentuk Taman Wisata Alama (TWA). Memiliki luas sebesar 220 Hektare terdiri dari 15,9 Hektare daratan dan sisanya perairan laut, salah satu habitat yang dilindungi di pulau ini adalah penyu, dan yang menjadi endemik adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan Penyu hijau (Chelonia mydas).(mel)

Bagikan

Subscribe to Our Channel