Follow kami di google berita

Kontrak PLN dan PLTU Lati Berakhir Januari Lalu, PLTU Minta Perubahan Harga ke PLN

A-News.Id, Tanjung Redeb – Kontrak PT PLN UP 3 Berau dengan PLTU Lati telah berakhir pada Januari 2023. Dan saat ini tengah proses adendum perpanjangan kontrak dengan permohonan dari PLTU Lati yang meminta agar ada perubahan harga.

Manajer ULP Tanjung Redeb PLN UP3 Berau, Muhammad Akhlis mengatakan, bahwa PLTU Lati meminta perubahan tarif jual beli energi, dari harga sebelumnya.

“Iya, saat ini proses adendum. Dan mereka meminta perubahan harga jual beli daya yang dihasilkan oleh PLTU Lati,” ujarnya.

Dikatakannya, meskipun PLTU Lati meminta perubahan harga, pihaknya tidak bisa semena-mena menyetujuinya. Pasalnya. Hal itu harus dibahas bersama Pemerintah.

“Kita tidak bisa langsung menetapkan harga jual beli, harus ada campur tangan dari pemerintah juga,” katanya.

Terkait persoalan yang terjadi belakangan ini, dimana telah terjadi pemadaman listrik bergilir. Pihaknya, menyebut, bahwa saat ini satu unit pembangkit di PLTU Lati sedang pemeliharaan.

Dengan adanya pemeliharaan tersebut, PLTU Lati yang harusnya mampu menghasilkan daya 15 MW, turun menjadi 10 MW.

10 MW tersebut pun, kata dia, tidak semua di jual ke PLN UP3 Berau. Dimana, PLTU Lati juga menjual ke perusahaan tambang sebanyak 5 MW.

“Yang mereka jual adalah yang tersisa. Artinya, hanya 5 MW,” tegasnya.

PLTU Lati, kata dia, menjual energi atau daya tersebut ke tambang batu bara di wilayah Suaran dan Lati.

“Ada dua lokasi setahu saya. Mereka menjual kepada sebuah perusahaan terbesar di Berau,” bebernya. (Poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel