A-News.id, Tanjung Redeb — Memasuki awal tahun 2025, beberapa bencana melanda Kabupaten Berau. Selain longsor dan banjir, kebakaran juga masih menjadi bencana yang harus diwaspadai. Tercatat sudah ada 3 kebakaran yang terjadi di Januari 2025 ini.
“Potensi bencana kebakaran di Berau masih rentan. Baik itu kebakaran lahan dan hutan, serta kebakaran darah permukiman. Di tahun 2024 lalu, angka bencana kebakaran tergolong tinggi,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat.
Berdasarkan data BPBD Berau, selama 2024 lalu untuk kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menempati posisi pertama dengan jumlah 63 kasus dengan luasan mencapai 154 hektare.
Posisi kedua, kebakaran permukiman terjadi 40 kasus, dengan korban terdampak 265 kepala keluarga (KK) dan korban meninggal 1 orang, di Kampung Batu Putih pada November 2024 lalu.
Kemudian kecelakan air, ada 1 kasus dengan jumlah korban 2 orang. Dan orang tenggelam ada 8 korban pada 8 kasus yang berbeda. Bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan akibat perubahan iklim air dan angin, seperti tanah longsor juga terjadi 1 kali. Banjir ada 4 kasus dengan 218 KK terdampak dan korban jiwa mencapai 721 orang.
“Ada juga bencana akibat cuaca ekstrem sebanyak 4 kasus, dan gempa bumi 1 kasus. Total kasus 121 insiden, korban jiwa 11 orang, 483 kepala keluarga dan 1.310 orang terdampak,” jelasnya.
Dengan melihat banyaknya potensi bencana di Berau, maka berbagai upaya pencegahan harus dilakukan, agar angka itu tidak bertambah di tahun ini. Edukasi dan sosialisasi ke masyarakat juga penting, misalnya dengan memberikan pelatihan gabungan menghadapi bencana. (mel)