A-News.id, Tanjung Redeb – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah gencar mendorong imunisasi polio dosis kedua (IPV 2) untuk anak usia 0-7 tahun. Targetnya, cakupan imunisasi bisa mencapai 95 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, Usman, usai membuka workshop yang dihadiri para jurnalis dan lintas sektor. Menurut Usman, langkah ini merupakan upaya preventif untuk melindungi anak-anak dari risiko kelumpuhan akibat polio.
“Kita ingin memastikan anak-anak di Kaltara terlindungi dari ancaman polio,” tegas Usman, Senin (5/8).
IPV 2: Benteng Pertahanan Terakhir
IPV 2 merupakan vaksin polio yang diberikan melalui suntikan. Vaksin ini dinilai sangat penting mengingat beberapa wilayah di Indonesia, seperti Papua dan Jawa, telah melaporkan kasus polio.
“Meskipun Kaltara belum ada kasus, kita harus tetap waspada. Makanya imunisasi ini sangat penting,” lanjut Usman.
Dinkes Kaltara menargetkan sekitar 98 ribu anak usia 0-7 tahun untuk divaksin. Untuk mencapai target tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, termasuk melakukan imunisasi di posyandu, sekolah, bahkan secara door-to-door.
Bulungan Dekati Target
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan, Imam Sujono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini cakupan imunisasi IPV 2 di wilayahnya telah mencapai 79,34 persen.
“Kami optimis bisa mencapai target 95 persen,” ujar Imam.
Imam menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan cakupan imunisasi, seperti melibatkan tenaga kesehatan secara maksimal dan melakukan imunisasi di tempat-tempat yang mudah dijangkau masyarakat.
Tantangan dan Harapan
Meskipun telah banyak upaya yang dilakukan, namun masih ada beberapa tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan tenaga kesehatan dan aksesibilitas di beberapa wilayah.
Namun demikian, Imam berharap dengan dukungan dari berbagai pihak, target cakupan imunisasi 95 persen dapat tercapai.
“Kami targetkan dalam satu minggu ke depan, dengan dukungan dari TNI-Polri, cakupan imunisasi bisa mencapai 95 persen,” pungkasnya.(lia)