A-news.id, Tanjung Selor – Kondisi jalan penghubung menuju desa-desa di hulu Sungai Kayan, Kabupaten Bulungan, kian memprihatinkan. Saat musim penghujan awal tahun ini, akses jalan yang menjadi urat nadi tiga kecamatan di ibu kota Kalimantan Utara itu semakin rusak parah, membuat warga khawatir saat melintas.
Yessi, warga Kecamatan Long Beluah, mengeluhkan kondisi jalan berlumpur yang tidak kunjung diperbaiki. “Dari saya menikah lima tahun lalu, kondisinya masih sama. Tidak ada perubahan,” ujarnya, Rabu, 22 Januari 2025.
Yessi berharap pemerintah segera melakukan perbaikan meski anggaran pengaspalan belum tersedia. “Setidaknya timbun jalan ini dengan material yang lebih baik,” pintanya.
Jalan yang sebagian besar masih berupa tanah itu menjadi tantangan besar, terutama dengan kehadiran layanan transportasi Damri yang mulai masuk ke Long Beluah. “Kondisi jalan seperti ini membuat warga waswas. Sebaiknya jalan diperbaiki dulu, baru Damri bisa beroperasi dengan lancar,” kata Yessi.
Menanggapi keluhan tersebut, Bupati Bulungan Syarwani memastikan perbaikan jalan akan segera dilakukan. “Saya sudah instruksikan Dinas PUPR Bulungan untuk menyelesaikan seluruh proses administrasi pengadaan barang dan jasa bulan ini. Perbaikan akan dimulai paling lambat Februari,” ujarnya.
Syarwani tidak merinci anggaran yang dialokasikan, namun menyebut sejumlah titik kritis akan menjadi prioritas, seperti jembatan Karai, Bukit Ilanun, serta ruas jalan Marah Hilir menuju Marah Satu hingga Bayangkara. “Penimbunan di Bukit Ilanun menjadi perhatian utama karena berpotensi longsor dan bisa memutus mobilitas masyarakat,” katanya.
Ia juga menekankan perlunya dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. “Ruas jalan ini panjang, lebih dari 100 kilometer hingga Long Peso. Kami berharap ada kolaborasi dengan Gubernur Zainal A Paliwang,” imbuhnya.
Syarwani menegaskan bahwa peningkatan kualitas jalan akan dilakukan secara bertahap melalui anggaran APBD Bulungan. “Pemda Bulungan berkomitmen memperbaiki infrastruktur, terutama di titik-titik yang paling krusial,” ujarnya.
Menurut Syarwani, infrastruktur yang memadai menjadi kunci keberhasilan moda transportasi umum seperti Damri. “Jika kondisi jalan tidak baik, transportasi umum maupun kendaraan lain akan terhambat,” katanya.
Ia berharap langkah ini dapat menjawab keresahan warga dan mendorong kelancaran mobilitas serta aktivitas ekonomi di wilayah Hulu Sungai Kayan.(lia)