Anews.id, Samarinda – Andi Harun menjadi posisi pertama dalam tingkat keterpilihan (elektabilitas) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui hasil survey terbaru Charta Politika Indonesia.
Diketahui, dalam rilis yang dilakukan pada Jum’at (21/10/2022) ada sembilan nama  yang terdaftar elektabilitas Pilgub Kaltim.
Respon pun mendapat pertanyaan “Seandainya pemilihan Gubernur Kalimantan Timur dilaksanakan hari ini siapa kah  yang akan Bapak/Ibu/Saudara pilih dari nama di bawah iniâ€.
Alhasil, Walikota Samarinda tersebut pun menduduki posisi pertama dengan raihan 30,3 persen, disusul Gubernur Kaltim, Isran Noor di posisi kedua dengan Raihan 18,9 persen. Kemudian Hadi Mulyadi yang kini menjabat Wakil Gubernur Kaltim dengan perolehan 13,1 persen. Lalu, ada mantan Walikota Balikpapan, Rizal Effendi dengan perolehan 7,8 Persen, Anggota DPR RI, Rudi Mas’ud dengan perolehan 7,6 persen, Bupati Paser Fahmi Fadli 2,4 persen, Walikota Bontang, Basri Rase 2,4 persen, Bupat Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman 1,1 persen, dan Anggota DPR RI Safaruddin dengan Raihan 0,9 persen.

Perusahaan konsultan politik Charta Politika Indonesia melaksanakan survei prefensi sosial dan politik masyarakat Kaltim tahun 2022, dalam periode 28 September – 4 Oktober 2022.
Survei yang dilakukan Charta Politika Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode wawancara tatap muka dan sampling (Multistage Random Sampling). Jumlah sampel 800 dengan margin of eror 3,46 persen.
Adapun kriteria responden minimal 17 tahun keatas dan sudah memenuhi syarat pemilih. Serta untuk wilaya survey meliputi seluruh Kelurahan/Desa di 10 Kabupaten/Kota se-Kaltim.
Tak hanya survey Pilgub di Kaltim, Charita Politika Indonesia juga merilis kepuasan publik terkait kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin. Namun, hasilnya tergolong rendan berada dibawah angka 60 persen.
Kemudian kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintahan di Kaltim masih terbilang rendah, berada di bawah angka 60 persen.
Kendati begitu, tingkat pengetahuan masyarakat Kaltim tentang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berada di atas 60 persen dan menyatakan tau.
Hal ini pun mengindikasikan sosial mengenai pemilu 2024 sudah mulai merata di wilayah Kaltim.