A-News.id,Tanjung Redeb — Pemkab Berau terus berupaya meningkatkan minat baca dan edukasi masyarakat, khususnya dalam hal pembenahan perpustakaan. Banyak event digelar agar fungsi perpustakaan makin dikenal masyarakat, salah satunya pameran Bakti Literasi.
Dengan adanya dukungan penuh dari Pemkab Berau baik untuk sarpras hingga pendanaan atau anggaran pengembangan perpustakaan, diharapkan setiap tahunnya ada perpustakaan Berau yang mewakili Kaltim untuk mengikuti ajang tingkat nasional.
Digelar di tribun GOR Pemuda Tanjung Redeb, perpustakaan sekolah mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA mengikuti pameran bertema hadir untuk berbagi literasi dan ilmu perpustakaan itu. Tak hanya menampilkan perpustakaan masing-masing sekolah, hasil produk kreativitas anak bahkan tari-tarian juga hadir mengisi acara.
Mewakili Bupati Berau Sri Juniarsih, Asisten III Setkab Berau Maulidiyah memberikan apresiasi atas gelaran pameran perpustakaan ini. Terlebih untuk Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Kabupaten Berau, yang terus aktif memberikan edukasi pentingnya membaca dan manfaat perpustakaan.
“Selamat ulang tahun ke-15 kepada Atpusi. Dan untuk kegiatan ini tentunya bisa memberikan motivasi kepada kita semua. Dan kita berharap masyarakat Berau nanti akan semakin teredukasi, semakin pintar, semakin cerdas. Dan perpustakaan Berau ini selalu yang terbaik se-Kaltim,” terang Maulidiyah.
Tak hanya itu, perpustakaan sekolah juga diminta terus berbenah, agar nantinya bisa mewakili Berau baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun tingkat nasional.
“Intinya, dari pemerintah daerah selalu memberikan support untuk kemajuan literasi Berau. Selalu memberikan pendampingan. Kemudian jika itu perlu ada pembiayaan ya harus kita support. Karena tanpa ada dukungan dana, dukungan saprasnya, ini tidak akan bisa berjalan dengan baik,” tambahnya.
Dukungan yang diberikan pun harus maksimal, terlebih saat ini sudah jamannya digitalisasi, yang tentu memerlukan upgrade sarana. Sehingga literasi yang berbasis website dan digital bisa terus berkembang.
Sedangkan untuk pendanaan, dikatakan Maulidiyah semua dikembalikan ke OPD yang membawahi perpustakaan yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Berau.
“Kalau anggaran khusus untuk pengembangan perpustakaan ini dikembalikan ke instansi yang menangani, dan selalu kita support semua termasuk penganggaran. Seperti apa bentuknya, teknisnya dikembalikan ke dinas karena mereka yang lebih paham kebutuhan di lapangan,” tutupnya. (yf/adv)