A-News.id, Samarinda — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda segera aktifkan penggunaan parkir elektronik dan parkir berlangganan per-1 Juli. Fenomena parkir liar yang mejadi keluhan warga Samarinda menjadi alasan penerapan parkir elektronik untuk segera dilakukan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda, Hotmarulita Manalu, mengatakan telah melakukan sosialisasi terkait parkir berlangganan.
“Sudah ada sekitar 108 kendaraan yang telah terdaftar sebagai pengguna parkir berlangganan dan angkanya diharapkan bisa terus bertambah,” ucapnya, Minggu,(19/05/2024)
Dishub bekerjasama dengan Pemerintah Kota memberikan sistem parkir baru berlangganan dengan menggunakan sistem konsep parkir di pinggir jalan. Dia menambahkan, parkir berlangganan dapat menjadi alternatif masyarakat untuk lebih efisien. Dikatakan, para pengguna parkir berlangganan akan diberikan kartu dan mendapatkan stiker per-kendaraannya. Untuk pendaftarannya sendiri melalui website dan pembayarannya juga melalui non-tunai.
“Jadi kartu berlangganan ini atau parkir berlangganan ini tidak berlaku untuk seperti di Mall atau Rumah Sakit. Itu kan parkir yang off the street, jadi parkir berlangganan ini hanya berlaku untuk tepi jalan yang sudah ada jelas rambu parkir atau di atas trotoar,” tambah Manalu.
Ia merasa bahwa hal tersebut bukan kebijakan yang mempersulit masyarakat, justru ini akan membantu masyarakat. Sehingga keberadaan jukir-jukir yang nakal akan ditindak tegas oleh Dishub, sebab dalam parkir berlangganan semua aktivitas kendaraan akan terlihat.
Lebih lanjut, untuk urusan parkir di Mall atau tempat sejenis, masyarakat akan menggunakan E-money yang cukup tempel saja ke alat pembayaran. Manalu menganggap bahwa itu tidak rumit seperti yang sering dikeluhkan masyarakat.
Manalu juga masih meninjau kembali apakah pihaknya akan menambah personil di tempat-tempat parkir berlangganan atau tidak. Sebab pihaknya pernah membina jukir-jukir dengan menggaji mereka, namun hasilnya tetap saja tidak efektif. Menurutnya, jukir liar hadir dari tempat-tempat yang tidak memiliki ruang parkir yang cukup. Sehingga dirinya menghimbau kepada pelaku usaha untuk memberikan ruang parkir yang cukup.
“Saya kira tidaklah (Tentang kendala di lapangan), semua masyarakat kan sudah pasti memiliki handphone atau telepon seluler yang sudah canggih. Hanya sekian persen saja yang tidak, jadi harusnya ini sudah bisa diberlakukan di Samarinda,” pungkas Manalu.(Ria)