Follow kami di google berita

Angkat Suara Soal Kelangkaan BBM Nelayan

Madri Pani

A-NEWS.ID,TANJUNG REDEB – Ketua DPRD Berau, Madri Pani menegaskan, penyelesaian masalah kelangkaan BBM bagi masyarakat pesisir pada khususnya dan untuk masyarakat Berau pada umumnya harus diprioritaskan. Mengingat masalah kelangkaan BBM ini merupakan masalah klasik bagi masyarakat pesisir dan hulu Berau.

Mengingat efek domino kelangkaan ini cukup banyak dan berdampak luas bagi masyarakat Berau. Seperti melonjaknya harga ikan karena stok ikan nelayan menipis.

Belakangan ini kelompok nelayan kembali teriak soal kelangkaan BBM,dan harga di wilayah pesisir sudah beberapa kali terjadi dan tetap tidak tuntas hingga saat ini.

Langkah konkret ditegaskannya harus diambil segera untuk mengatasi masalah. Salah satunya dengan rapat koordinasi lintas OPD yang berkaitan.

“Perhatian kita pasti, karena masyarakat nelayan khususnya dan masyarakat umumnya di wilayah pesisir mengalami masalah ini, terus berulang,” ungkapnya. Oleh karena itu, legislatif diterangkannya akan melakukan rapat gabungan dengan seluruh instansi terkait.

“Kami sudah masukan dalam agenda Banmus, rapat pembahasan khusus membahas masalah BBM ini, secepatnya akan dilaksanakan,” sambungnya. Dampak kesulitan BBM bagi masyarakat pesisir salah satunya nelayan tidak bisa melaut. Efek dominonya stok ikan berkurang kemudian harga naik.

Hal itu yang menurut politisi Nasdem ini dicoba diantisipasi berlanjut. Sebelumnya, kelangkaan beberapa kali terjadi. Bahkan saat ini sudah ada stasiun pengisian di wilayah pesisir yang dibangun untuk mengatasi masalah ini.

Namun pasokan yang diberikan untuk jatah pesisir dinilai masih kurang. Upaya penambahan dan pemenuhan sudah dilakukan. Bahkan DPRD beberapa kali melakukan pertemuan dengan pihak Pertamina dan jober Maluang mengenai upaya penambahan.

Persoalan ini juga sempat diminta wakil ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah untuk dipercepat penangananya. Menurutnya, memang setelah kelangkaan, ada respon pemerintah,kemudian berjalan lancar. Tetapi tidak bertahan lama.

“Bukan pertama kalinya, kalau di Tanjung Redeb dan sekitarnya kesulitan biasanya disana (pesisir dan hulu) juga pasti langka, masalah ini sudah berkali-kali terjadi, jadi perlu solusi riil agar tidak terus terulang,” sebutnya.

Politisi Golkar ini meminta, kepada OPD terkait dan juga kepala daerah serta dukungan penuh legislatif mampu mengatasi kelangkaan. “Tidak hanya pesisir tetapi juga di wilayah lainnya termasuk Tanjung Redeb dan 3 kecamatan terdekat lainnya,” ujar Syarifatul.

Sehingga Akar permasalahan bisa ditemukan, dirumuskan pola mengatasinya dan segera direalisasikan. (*)

Bagikan

Subscribe to Our Channel