Follow kami di google berita

Anggaran Untuk Air Kotor lebih Besar dari Air Bersih

A-News.id, Tanjung Redeb – Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Batiwakkal diminta untuk memperluas layanan air bersih hingga menjangkau perkampungan. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau, Abdul Waris, belum lama ini.

“Masih banyak kampung yang belum menikmati air bersih dari PDAM. Seperti Kampung Kasai, transmigrasi di Batu Putih dan Talisayan. Untung ada ADK, jadi kampung bisa anggarkan sumur bor,” jelas Waris.

Diakui Waris, sebenarnya pemenuhan air bersih masuk dalam 18 program prioritas kepala daerah. Dalam program itu dijelaskan ada sekitar 25 ribu sambungan.

“Di 18 program itu ada air bersih. Target 25 ribu sambungan. Tapi anggarannya kurang dari Rp 100 miliar. Sementara drainase yang tidak masuk program prioritas anggarannya lebih besar mencapai Rp 300 miliar,” jelasnya.

“Kita juga bingung yang prioritas ini yang mana. Kalau drainase itu jalannya air kotor anggarannya lebih besar. Sementara yang mau kita bangun ini air bersih,” lanjutnya.

Waris berharap pembangunan sarana air bersih di sejumlah wilayah dituntaskan dan bisa diperluas. Sehingga pemenuhan air bersih di seluruh wilayah perkampungan bisa cepat terpenuhi.

“Kalau kita bangun sarana air bersih usahakan tuntas dan meluas. Contoh pengolahan air bersih di Kampung Gurimbang, itu sampai Kampung Sukan dan bahkan Kampung Sei Bebanir Bangun. Kalau bangun sarananya pindah-pindah setiap kampung, kapan selesainya,” jelasnya.

Dengan memperluas koneksi, lanjut Waris, tentu bisa mengurangi biaya operasional.
Seperti kasus Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kampung Tabalar Ulu, seharusnya bisa menjangkau sampai Kampung Tubaan -ibukota kecamatan Tabalar. Apalagi jaraknya tidak terlalu jauh sekitar 7 kilometer.

“Kalau hanya sampai Tabalar Ulu, jumlah permukiman masih sedikit. Kalau dikelola PDAM, itu rugi katanya. Sementara dikelola kampung, gak sanggup karena tidak ada operasional. Tapi kalau kita bangun sampai ke Tubaan, tinggal menambah pipa,” bebernya.

Waris menyarankan sarana pengolahan air bersih di Tabalar Ulu bisa menjangkau sampai Tubaan. Apalagi Kampung Tubaan sebagai ibukota Kecamatan Tabalar sudah banyak rumah. Sehingga PDAM bisa menutupi operasional

“Jangan kita membangun banyak intake tapi tidak maksimal. Lebih baik intake yang ada diperluas jangkauannya,” pungkasnya. (ADV/to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel